Akhir-akhir
ini Ramzi jadi sering gabung kalau kita nongkrong di kantin.
“Lo
pada tahu Kiara, kan? Lo lihat ya, bentar lagi dia bakal jadi cewe gue!” Kata
Ramzi di depan anak-anak termasuk gue.
“Najis
lo, PD banget parah!” Komentar Rian.
“Berani
taruhan berapa, lo Kiara bakal mau sama lo? Hahaha!” Suara gelak tawa anak-anak
semakin meramaikan kantin. Dezan yang ikut tertawa langsung melihat gue yang
sama sekali nggak ketawa.
“BRAK!”
Tanpa sadar gue menggebrak meja, menghentikan tawa anak-anak yang lain. Gue
muak denger mereka ketawa.
“Kenapa,
lo, Riz?” Tanya Leo dan Arya bersamaan.
“Lo
nggak usah nyebut-nyebut Kiara di sini, deh!” Bentak gue.
“Udah-udah.
Bahas yang lain aja, deh!” Kata Dezan yang sepertinya bisa baca pikiran gue.
Gue bakal ngebalikin ini meja kalau dia nyebut nama Kiara lagi. Sayangnya dia
nggak ngungkit-ngungkit Kiara lagi. Brengsek tuh cowo.
***
“Kak
Fariz! Lihat aku punya apa!” Gue lagi asik main PS tiba-tiba Adis mengibaskan
dua lembar kertas kecil di depan layar tv.
“Awas,
de, ah! Lagi seru, nih!”
“Kakak
nggak mau ini?” Adis berdiri tepat di depan televisi dan terdengar suara game
over dari televisi itu.
“Aduuh.
Emang itu apaan, Dis?” Gue berusaha sabar.
“Ini
tiket masuk wonder land, Kak. Adis dikasih ini sama teman Adis. Ayah teman Adis
itu manajernya wonder land. Kakak mau nggak? Adis lagi baik, nih.”
“Emang
kamu nggak mau tiket itu?”
“Aku
masih punya tiga lagi kok.” Adis menyodorkan dua lembar tiket itu.
“Kenapa
ngasih dua?”
“Emang
kakak mau masuk wonder land sendirian?” Tanya Adis polos.
“Iya,
ya. Hahaha! Kamu pinter juga, de! Hahaha!” gue mengacak-ngacak rambut Adis.
“Makasih,
ya, Dis!”
Adis
itu emang adik gue yang paling hebat, deh. Dia bisa baca pikiran kakaknya. Dengan
begini gue bisa nebus kebodohan yang gue lakukan waktu Kiara ulang tahun. Gue
bakal ajak dia ke wonder land!
Besoknya,
gue nunggu waktu yang pas buat ngasih tiket ini ke dia. Jam istirahat adalah
waktu yang tepat, karena semua anak bakal sibuk masing-masing, jadi nggak akan
ada suara berisik yang ngecengin gue waktu gue ngasih tiket ini. Tumben banget
hari ini Kiara nggak ada di kelas. Gue jadi harus keliling sekolah nyari dia
yang ternyata lagi duduk sendirian di pinggir lapangan basket.
Di
sisi lain, gue lihat Ramzi jalan ke arah Kiara duduk. Nggak! Jangan lagi!
“Woy,
Ramzi!” Gue pura-pura menyapanya sehingga dia berbalik melihat gue.
“Eh,
Riz!”
“Mau
ke mana, lo?”
“Oh,
gue mau nyamperin Kiara. Mumpung dia lagi sendiri.” Kata Ramzi enteng.
Tangan
gue mengepal, rasanya gue mau langsung nonjok dia. Untungnya gue sadar kalau
ini di sekolah, resikonya besar.
“Sebelum
lo deketin dia, kayaknya lo harus tahu sesuatu deh, Zi.”
“Apaan?”
“Lo
nggak usah deh, coba-coba deketin Kiara!”
“Haha.
Maksud lo apa? Lo mau saingan sama gue?” Ramzi nantang.
“Sadar
dong lo lagi ngomong sama siapa!”
“Lo
tuh ngomong nggak nyantai amat. Emang lo siapa?”
“Gue
pacarnya Kiara! Puas lo!”
“Lo?
Pacarnya Kiara? Ngeliat lo berdua sama dia aja gue nggak pernah. Terus sekarang
gue harus percaya lo cowonya Kiara? Lucu!”
Sialan!
Ramzi benar, gue emang nggak pernah berduaan sama Kiara. Wajar kalau dia nggak
percaya kalau gue cowonya.
“Sekarang
gini, deh. Kalau lo emang cowonya Kiara, lo buktiin dong!”
“Nggak
perlu bukti-buktian! Kalau lo masih pengen temenan sama gue, lo jangan pernah
ganggu dia!”
Gue
langsung jalan menghampiri Kiara dan duduk sangat dekat disampingnya. Baru kali
ini gue duduk sedekat ini sama dia. Dia emang benar-benar cantik. Berada
disamping dia sedekat ini membuat gue nggak bisa ngomong apa-apa dalam beberapa
detik. Ini kesempatan gue buat ngasih tiket wonder land ke Kiara. Tanpa berkata
apa-apa, gue langsung kasih tiket itu.
“Apa
ini?” Tanya kiara.
“Tiket
masuk wonder land. Hari Minggu, aku tunggu kamu di pintu masuk, ya!”
Tanpa
berkata apa-apa lagi gue langsung berlari meninggalkan Kiara. Gue cukup nervous sekarang. Gue tahu Ramzi
merhatiin apa yang gue lakukan barusan. Peduli apa gue sama dia, yang penting
gue udah kasih dia peringatan. Sekali lagi gue lihat dia deketin Kiara, habis
lo, Zi!
akhir'y bisa di buka hahahaha :D
ReplyDeletemantep nih hehehhee :D