Friday 2 December 2016

Find Me on Path

Inget nggak? Waktu awal-awal Path jadi pendatang? Banyak banget update-an (entah itu di facebook, twitter) yang isinya "find me on path". Seketika Path menjadi dunia  baru di kalangan pengguna sosial media.

Katanya lebih seru, lebih private, bisa tahu kalau orang lihat profil kita. Katanya begitu. Katanya.
Eh, ada yang setuju. Hehe

Tweet itu mungkin adalah ungkapan rasa kesalku karena muncul "Find me on path" di mana-mana. Geez...
Aku termasuk yang anti dan nggak niat bikin akun path karena aku pikir "Apanya yang private kalau orang-orang bisa tahu aku lagi di mana, lagi sama siapa?"
I
Just
don't
get
it. 
Where is the private side??

Mungkin karena aku nggak pake gadget yang mendukung aplikasi itu. Secara kan Path cuma bisa diakses di gadget yang spec-nya agak tinggi. Sedangkan gadget yang aku pake adalah Blackberry. So yeah. Hehe.
Suatu hari aku penasaran dan AKHIRNYA coba bikin akun Path pake android adik sepupu aku.
.
.
.
*scroll scroll*
Kesan pertama aku saat masuk ke dunia Path adalah aku seperti menemukan hal yang selama ini 'hilang'. (read: update-an teman-teman di facebook dan twitter). 
Sekarang aku mengerti maksud dari "Find Me on Path."
I find you guys. 

Dan sepertinya basa-basi atau pertanyaan "apa kabar?" itu nggak terlalu diperlukan lagi, deh. 
Ya. 
Aku rasa. 
Begitu.
Toh tanpa kita tanya pun kita bisa tahu dia lagi di mana, sama siapa, nonton apa, lagu apa yang dia dengar. Sedetail itu.

"Eh, si A gimana kabarnya, ya? Udah lama nggak ketemu."
"Ooh, dia sekarang gemuk loh, jalan-jalan terus. Minggu lalu kalau nggak salah dia baru pulang dari Bali."
"Waaah, kapan lo ketemu dia?"
"Nggak ketemu, sih. Cuma lihat di Path aja."

Pernah ngalamin percakapan kaya gitu atau semacamnya?
That's it! Seolah  hanya dengan lihat update-an seseorang kita sudah bisa menyimpulkan sendiri kabar orang itu. Nggak usah nanya lagi.

Dan aku juga termasuk yang suka update, berbagi cerita meskipun nggak ada yang nanya dan mau tahu. Tapi tetap aku share. Mau nggak mau orang yang berteman sama aku di sosial media pasti baca dan lihat itu. Begitu juga sebaliknya. Bisa nggak sengaja pas scroll timeline atau emang sengaja buka profil aku. 

Find me on Path. 
Mungkin juga bisa mengatasi rasa rindu dengan teman atau siapapun yang susah buat ketemu jadi "Setidaknya aku ketemu kamu, di Path." 
Kadang ada rasa sakit hati atau sedih waktu kita tahu 'cerita penting' tapi dari orang lain atau lebih parahnya lagi cuma dari update-an. 
Pikiran sama gumaman kaya gini pasti bakal ada:
"Oh, dia ke sana."
"Oh, jadi dia nonton sama si X."
"Dia ketemu sama si Z kok ga ngabarin, ya?"

Jawabannya nggak akan jauh dari:

"Emang kamu nggak lihat update aku?" atau "Emang kamu nggak lihat status aku?"  

Yap!
Aku sendiri sadar aku jadi...hmm.. istilahnya tuh ketergantungan sama sosial media. Kaya nggak mungkin nggak buka sosial media dalam sehari. Nggak mungkin. Tapi aku berusaha buat kurang-kurangin itu. 

Sampai suatu hari keadaan maksa aku buat uninstall beberapa aplikasi. Aku pilih uninstall Path karena aku merasa banyak waktu yang kebuang cuma buat scroll, bla-bla-bla. Baca dan lihat update-an orang terus udah. Ngapain banget, kan, kalau dipikir-pikir?

Baru beberapa hari aku uninstall aplikasi itu dan mungkin bakal masih ada yang mencoba buat cari aku di Path(?) 
"Si Sasa ke mana, ya? Kok nggak update2." MISALNYA. Haha.

Semenjak uninstall Path aku merasa hidup aku lebih sedikit 'ringan' karena aku jadi nggak banyak baca dan tahu update-an kehidupan orang lain. Ya. 

Pada dasarnya Path itu kan buat berbagi kehidupan aktivitas sehari-hari kan. Dan waktu Path ini masih ada di handphone, hampir setiap hari aku pasti buka Path dan menghabiskan waktu sekitar beberapa menit buat scroll, scroll, love moment, scroll, padahal nggak ada notif atau apa yang penting gitu. Jadi kaya #ngapainSihSa?
Bukan karena aku nggak peduli sama teman-teman aku di path atau apa tapi akan lebih baik kalau waktu buat scroll-scroll itu aku ganti sama aktivitas yang lebih bermanfaat misalnya scroll timeline twitter, instagram.
#LAH #BedanyaApa(?)

No, seriously twitter sama instagram lebih bermanfaat karena ada ilmu pengetahuannya, berita, dan banyak hal yang nggak ada di Path. Nggak menutup kemungkinan suatu hari nanti aku install aplikasi ini lagi. Entah itu karena mau update, mau tahu kabar teman-teman, lihat notifikasi, atau sekedar ingin bertemu kamu di Path.  

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...