Sunday 30 November 2014

Halo, Desember !



Make the last chapter as the perfect one
Desember is the last chapter of this year. People changes, time flies. #ngomongapasihgue
Nee!! kizuiteru?
watashi wa appudetto shite iru yo
Itsuka todokimasu you ni  //terengtengtengteng//
intro OST Itazura Na Kiss – Love in Tokyo sudah berbunyi. Tanda aku harus mencari letak sumber bunyi itu dan menekan tombol apapun agar musiknya berhenti (read: snooze alarm) kemudian tidur. Procrastinator detected banget ya sih aku  ^o^ #salahemot
Seharusnya hari ini adalah hari Minggu. Karena aku sangat ingin melanjutkan tidurku padahal aku udah mandi tuh tinggal berangkat. Eh,entah bisikan setan dari mana aku malah ambil bantal- simpan di lantai - tiduran - dengerin lagu Afgan: Untukmu Aku Bertahan. Hadehh.
Seharusnya hari ini adalah hari Minggu. Karena jujur saja aku kemarin habis perjalanan jauh Cipanas-Bandung pake motor, malam-malam. Aku aja ini ngetik sambil ngantuk (who’s care?). Tapi, ada sesuatu yang membuat aku senang dan membuat opening hari ini begitu indaaahnyaaa ~
Apa coba? Hehehe. Da moal jauh atuh.
Singkat cerita kejadian tidak terduga pagi itu adalah : aku terkurung di kamar kosan. Sepertinya adik aku membawa kunci punya aku dan punya dia juga dibawa kan jadi …….. Hwee T^T
Ngga, sih, aku nggak nangis kejer kaya gitu. Toh ada jendela yang –untungnya- cukup untuk orang keluar masuk. Jadilah aku seperti maling di kosan sendiri. Usoooo :))
Eits.. Masih ada pintu yang HANYA bisa dibuka pake kunci, pintu garasi. Nah, ini baru aku nangis (Nggak, deng)
“Ottokhae .. nan ottokhae!” kata aku dalam hati. Mulai kan gue , So so drama Korea #masiaja
Satu-satunya cara agar aku bisa keluar  adalah meminjam kunci tetangga kosan. Ya, siapapun itu! Siapa? Si .. (tibatiba wajahnya muncul di atas kepalaku) *backsound:  reff washoi J - JKT48*
Aku turun ke bawah, lihat lampu kamarnya nyala. Udah bangun apa dia? Tumben.. aku ketuk pintunya tiga kali tapi ga ada jawaban. Apa dia sudah pergi? Gumamku sambil melihat rak sepatu yang kayaknya semua sepatunya ada disitu (hitungin sepatu dia) hahaha parah si sasaa XD.  Aku coba ketuk pintunya lagi, tetap belum ada tanda-tanda kehidupan.
Hmm … telat ini mah telatnya pake capslock : TELAT !
Line aku  belum dibaca, bbm juga. Masih tidur nih pasti. Aaaa! Tidak ada pilihan lain aku harus membangunkannya! Hahaha.
*kumpulkan kekuatan* *kekuatan mengetuk pintu hati !!!
‘tok tok tok’ “Jee..”
‘tok tok tok..’ “Jeniyo …”
gitu aja terus aku ada kali lima menit. Wkwk. Belum ada tanda-tanda dia bangun. Hadudududuuu ..
“Je,” akhirnya terdengar suara “Yaa?” *suara kunci pintu diputar*
Pintu kamarnya terbuka! Tadamm!!
“kenapa?” tatapannya…  aku yakin dia masih setengah sadar. Hahaha apa rasanya dia bangun-bangun pas buka pintu lihat seorang  princess kucel  pake helm kaya aku? *kemudian hujan botol kemasan*
“Maaf, ya.” kata aku sambil rusuh as always.
“Iya gapapa, sini biar aku yang buka pintunya.” Kata dia yang nyawanya mulai terkumpul
Usoo!! >,<
Dibukain pintu sama pagar yaampunn! Haha. Aku tahu sebenarnya ini biasa aja tapi aku senang aja ada yang bukain pintu garasi sama pagar depan yaampun.
“Udah biarin aku yang tutup.”
“Makasih, yaa!!” *nyalain motor*
“Iya, hati-hati ..” katanya. Aku nggak tahu dia sudah sadar apa masih setengah sadar karena aku bangunin karea dia bilang dia baru tidur jam empat pagi. Okay.
Whaaa. Diucapin “hati-hati” sebelum kita pergi beraktivitas itu rasanya ……..
Rasanya kaya lagi main scooter teletubbies sambil bilang “pidipidipidipidi poo” wkwk
Sadar, Sa. Sadar !!!
Pada akhirnya aku TELAT -lagi-
Padahal aku udah niat datang pagi di the last chapter ini. Yah, apa mau dikata. dan terima kasih kepada adik aku yang telah membuatku terkurung di kamar kosan sehingga aku jadi mendapat ucapan "hati-hati" sebelum berangkat kerja itu awal yang indah untuk memulai hari !

Because the one who can make your best last chapter is yourself .
try to make any moment feel so good for this last chapter.  like this morning, like today.


Fight o, fight o !!

Tuesday 25 November 2014

Pasar Seni ITB [Part 2]



Hujan di Semestarium

Ini, nih wahana yang bikin aku penasaran. Aku suka banget sama yang ada rium-rium-nya kaya planetarium, semestarium, aquarium .. yang kaya semesta, bintang-bintang. Gitu, deh! Sensasi antri yang udah kaya di dufan membuatku seperti berada di dufan beneran. Wooho! Kita antri sekitar 20 menit dan hujan begitu saja turun tanpa permisi. Hujan deras! Kita bersyukur pas hujan itu kita lagi antri masuk semestarium jadi nggak kehujanan :D
Pas antri, kakak itu tiba-tiba random nanya gini,
“Kamu rencana nikah umur berapa, Sa?”
Dan aku langsung kelihatan bodohnya karena refleks jawab “Hah!? Ng ..nggak tahu deh. hehe”
“kok nggak tahu? Kalau calonnya udah ada?”
“belum.hehe.”
Tuh gitu kan aku. Haha hehe gajelas doang bisanya -__- nggak cantik banget #yamaap :(
Okay!
Semesetarium ini kayak kita tuh mengikuti cerita legenda apa cerita rakyat Nini Anteh. Tahu kan? Google-lah, he..
Kalau di wahana ini aku suka pas awal dekorasinya bagus lampu-lampu gitu aku suka banget. Kalau ditambah bunga-bunga kayannya romantis :)) [mulai kan gue ..]
Sama pas nonton 180 derajat di sebuah ruangan gelap kecil di tenda gitu. Keren! Kaya di planetarium!! Aku suka yang kaya gini. Kita bisa nonton sambil berbaring karena gambanya memang ada di atas kita. Kita nonton cerita nini anteh. 

kurang lebih seperti ini :D
Ada ibu yang bawa naknya masih kecil, pas nonton anak itu nangis sejadi-jadinya. Mungkin dia kaget, ya. Kalau dia bisa ngomong mungkin anak itu bakal bilang : MAMAAA!! Tempat apaa ini? Kenapa aku di bawa ke tempat kaya gini. MAA!!  Gitu kali, ya. Haha.
Tapi pas gambarnya warna-warni anak itu berhenti nangis. See? 
Ini aku sempat rekam sebentar. Aku nggak rekam lama-lama karena aku juga mau focus sendiri. Kalau sambil pegang kamera nggak focus gitu deh akunya. Hehe.  

Keren kaan? Keren dongg ! aku jadi pengen punya ruangan kaya gitu di rumah. Serius !!


Kemana lagi kita?



Hutan Lupa Ingatan

 Wahana ini namanya bukan hutan lupa ingatan. Tapi, aduh sampai sekarang aku lupa wahana apa namanya. Hutan apaa gitu. Sayangnya kita nggak ngerti harus ngapain di wahana ini karena nggak ada antrian, yang ada tuh kaya dekorasi hutan. Ranting-ranting coklat yang ditengahnya ada sumur. Kayaknya harus pake aplikasi android yang bisa lihat virtual mata-mata gitu, deh.. android. Iya, android.

kayaknya .... lucu buat background foto. Kakak ini kayaknya nggak biasa motret apa gimana, ya.. habisnya hasilnya kurang memuaskan. #sanafotosediri. Hahaha.


 
Payung Jomblo
Berniat menukarkan tiket tak kenal maka tak sayang di booth telkomsel.  Nyari-nyari booth telkomsel mana, sih? Akhirnya ketemu! Jalan kaki aja macet penuh orang. Sensasi yang nggak akan terlupakan! :D
Kan katanya dapat hadiah gitu. Hadiahnya adalah post card! Ihiii kerenn!! Nah, ditengah perjalanan, kita tuh mendengar seseorang teriak “jomblo! Payung jomblo! Ayo beli!”
Kocak banget sumpah idenya aku standing applause, deh! Di tengah keramaian orang-orang dia jualan payung jomblo. Dan emang itu payung benar-benar buat jomblo tau. Lihat aja bentuknya kaya baling-baling bambu doraemon. Unik! Banyak yang terhibur dengan promosi Aa yang satu itu. Padahal, niat Aa itu kan jualan, bukan menghibur. Wkwk.



Museum Satu

Ini wahana terakhir yang aku datangi. Antrinya lamaa banget. Menurut aku, ini bukan wahana tapi kaya museum. Ya, namanya juga museum satu. Banyak pameran hasil karya anak ITB di sini. Aku baca aturannya ga boleh ambil gambar jadi.. (aku diam-diam ambil gambarnya. Hehe. Dan nggak akan aku share Cuma buat aku aja:)) Di sini bukan hanya hasil karya anak FSRD , tapi hasil karya dari jurusan lain juga dipamerkan di sini dan semuanya keren! Kaya mobil, robot, infrastruktur, desain interior, games, ah! Udah deh keren semuanya ngga ngerti lagi aku mah.
Jalanan sudah penuh dengan lautan manusia -banget. Banyak spot yang aku sebenarnya pengen foto di sana tapi penuh. Hwee T^T
Wahana Lain
Aku pikir ada wahana lain yang tersembunyi karena aku lihat antrian orang yang lumayan panjang. “eh, ada wahana apa ini, ya?” tanyaku sambil mencari awal antrian. Dan ... ternyata itu bukan wahana .. itu toilet. Hehe. Antriannya saingan sama antrian wahana. Sungguh luar biasa :))
 

Can you imagine? By the way, I record when I walked beyond soo many people so you can see how crowded it was!! :D// 

 

Keren banget acara ini menarik (sangat) banyak pengunjung meskipun cuacanya agak labil. Hujan, terang, mendung, gerimis.  Ada pengunjung dari luar negeri juga, loh! Nggak sedikit keluarga yang membawa anak-anaknya dan itu kalau kata aku so sweet abis. Misalnya aja waktu aku ngantri masuk museum satu, depan aku bapak-bapak lagi merangkul anak dan istrinya. Anaknya kira-kira seumuran aku deh atau kayaknya masih SMA (SEUMURAN?) haha. Mereka terlihat senang dan enjoy aja nunggu antrian. So sweet banget !!
Aku kalau nanti sudah berkeluarga juga mau ajak anak sama suami aku ke sini ya tentu saja kalau anak aku sudah besar, ya. Kasihan kalau masih kecil nanti kaya anak yang dibawa ke semestarium jadinya nangis, shock! Haha. Yagitu.



Karya Seni itu keren banget aku nggak tahu mau ngomong apa lagi. Bikin betah! Kenapa empat tahun sekali, sih? Kenapaaa!!!! :’)
Ternyata di dunia ini banyak banget cowo-cowo kece. #mulai .. serius, sih.haha. Kaya di pasar seni kemarin. Nggak kehitung, deh. Perasaan kok pada kece-kece gituu. Apalagi panitianya yang pakai kaos pasar seni ITB terus pake name tag yang dikalungin, sambil pegang walkie talkie, atau ngasih arahan gimana nanti pas di wahana atau sekedar berdiri sambil pegang SLR. Bwahaha #tetep
Keren! Keren! Keren! Aku harap teman-teman aku yang suka seni bisa datang ke acara seperti ini di lain kesempatan.  (sayangnya domisili mereka jauh, ada yang di sukabumi, Jakarta) Karena setiap lihat semua booth di sana, aku jadi inget dia dan wondering seandainya mereka bisa datang :’)
Sebelum hari H, temen aku nanya “ada apaan sih di pasar seni ITB? Mau ngapain kamu ke sana?” dan aku jawab, “Ada banyak! Ada wahana, pameran, booth tentang seni pasti keren! Ini terbesar se Asia tenggara, loh. Dan aku mau nyari jodoh, juga.”
Nyari jodoh di pasar seni? Why not? Haha. Tapi.. sepertinya kita nggak (belum) diizinkan bertemu di pasar seni kemarin, ya, kamu? Hehehe -smirk beautifully-

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...