Wednesday 3 August 2016

Campus Life

Campus Life. 
Judulnya kaya cover buku tulis ukuran Big Boss gitu nggak sih? Hmm..
Hmm.. 
Kalau ada yang nanya, "Sasa, sekarang semester berapa?"
dan aku jawab, "Semester tujuh enam."
Pasti tanggapan selanjutnya adalah, "Wah, nggak kerasa, ya, sebentar lagi."
.
(( Nggak kerasa ))
Nggak kerasa katanya!? Yaiya orang yang ngerasain aku. wkwk. 
Nggak tahu sih tapi buat aku perkuliahan ini terasa banget lamanya. Kata orang, kalau kamu merasa waktu berjalan lambat, itu berarti kamu nggak enjoy sama apa yang kamu jalani. Benarkah begitu?
Bertanyalah aku pada diriku sendiri, "Emang kamu kuliah nggak enjoy, Sa?"
Aku pun menjawab, "Enjoy, kok. Malah aku senang dan bersyukur masih bisa kuliah. Meskipun iya, kadang aku suka malas dan merasa lelah. Habis kerja tuh rasanya ingin langsung pulang aja."
Trust me, being an employee and student in the same time is sooo tired.
Buat kalian yang punya kesempatan untuk fokus kuliah dan menjadi mahasiswa seutuhnya, bersyukurlah. :D
Sibuk karena banyak tugas, ini itu dan bla bla bla? Semangat!
Betapa beruntungnya kalian yang punya waktu khusus dan fokus buat kuliah aja. Waktu belajar -dan bermain- kalian lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang kuliah sambil kerja. Terkadang itu yang aku iri-kan. ((iri-kan)). Ya intinya kadang aku iri sama mereka.
So, let's get shit  this done!

Percaya atau tidak, ini adalah foto lengkap pertama setelah sekian tahun kita bersama.
Cool!
Kalimatnya berirama sekali. ma-ma-ma.
Dari semester satu sampai sekarang, 8 orang memutuskan untuk resign dengan alasannya masing-masing. Ada yang menikah, ingin fokus dengan usahanya, pindah kampus, mendapat pekerjaan yang lebih baik, dan lain-lain.
Banyak yang berpikir bahwa kerja sambil kuliah itu adalah sesuatu yang keren dan enak(?). Enak ya masih kuliah tapi udah kerja. Keren karena udah kerja tapi masih kuliah.
Iya.

"Kamu udah kerja, ngapain kuliah lagi?"

Apa lagi sih yang dicari? Toh kamu udah punya penghasilan sendiri.
When you already have 'steady job'  it doesn't mean  everything is done.
Awal aku masuk kuliah, aku salut sama mereka yang udah punya anak tapi masih semangat buat kuliah. Tujuan
Aku iseng nanya ke beberapa temanku, "Kamu kuliah buat apa, sih?"
dan mereka yang kebanyakan laki-laki itu menjawab, "Buat masa depan, lah. Kalau aku nggak kuliah, nanti anak istri aku gimana?"
Great.
Kalau hanya sekedar setelah lulus langsung kerja, semua orang juga bisa. Pada kenyataannya, beberapa perusahaan membedakan salary pegawai dilihat dari education background. Gaji seorang lulusan SMA akan berbeda dengan orang yang lulusan D3 atau S1. Tentu saja mereka yang lulusan D3 atau S1 akan mendapat gaji yang lebih besar walaupun misalnya yang lulusan SMA itu kerjaannya lebih banyak.
Sebenarnya itu tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan, sih. Ada perusahaan yang melihat kualitas karyawannya dari education background-nya, ada juga perusahaan yang tidak mempermasalahkan gelar tetapi lebih mementingkan skill yang dimiliki pegawainya.

Aku pernah bekerja di perusahaan yang tidak mementingkan gelar. Aku (lulusan SMA) mendapat gaji yang sama dengan mereka yang lulusan S1. Enak banget #siSasa. Jadi di kantor, aku sering dapat sindiran sinis dari mereka yang merasa superior hanya karena mereka 'bergelar'. Disindir-sindir itu nggak enak, guys. Sekuat apapun kamu mengabaikannya, tetap aja kedengaran. Kaya kata-kata "Lo yang cuma lulusan SMA tuh nggak pantes dapet gaji sekian." terngiang-ngiang terus gitu. Ganggu banget.
Dari situ aku janji sama diri aku kalau nanti aku bisa kuliah lagi dan aku punya gelar, aku nggak akan kaya gitu. Nggak akan. Ini mungkin bisa jadi pelajaran juga, kalau sekiranya kamu merasa kebijakan perusahaan soal salary itu nggak adil, bicarakanlah sama manajer atau si pembuat kebijakan. Bukan malah menyalahkan orang lain atas ketidakadilan yang kamu rasakan.

Aku juga pernah bekerja di perusahaan yang mempertimbangkan salary berdasarkan education background pegawainya. Jadi, waktu ditanya soal salary, aku sebutin nominal yang aku mau kan, terus dijawabnya, "Karena kamu lulusan SMA, jadi salary-nya sekian."
and I was like, "......."
((Karena kamu lulusan SMA))
Aku sedih banget kaya sertifikat dan pengalaman kerja aku yang sebelumnya ternyata nggak bisa jadi bahan pertimbangan. Kasarnya mau selama apapun pengalaman kerja kamu, kalau kamu lulusan SMA, then you deserve what High School graduate deserve. Aku nggak bisa protes apa-apa karena meskipun sekarang aku lagi kuliah, tetap aja aku itu lulusan SMA.

Lagi, pesan buat kalian yang setelah lulus SMA punya kesempatan buat melanjutkan pendidikannya, take it! :)



"Ngapain kuliah lagi? ujung-ujungnya juga kerja." 
Pertanyaan ini lucu, ya?
Seakan ada yang salah kalau pada akhirnya lulusan sarjana itu kerja. Meskipun aku sendiri nggak mau selamanya kerja sama orang. Tapi nggak ada yang salah kok kalau udah lulus terus kerja. Apalagi dapat kerjaan yang sesuai dengan passion kita terus salary-nya juga sesuai. Why not?
Seperti yang dosen aku pernah bilang, ada dua tipe orang:
Pertama, orang yang nggak bisa kerja sama orang lain. Dia pasti pengen punya usaha sendiri.
Kedua, orang yang bisanya kerja di perusahaan. Jadi dia emang suka kerja sama orang. Gitu.

Aku?
Ngapain kuliah lagi?
Karena aku pengen mengubah hidup aku juga keluarga aku.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang pada diri  mereka." QS 13:11
Aku nggak bisa terus-terusan kerja, nungguin tanggal gajian, bayar keperluan bulanan, ngirit buat 'bertahan hidup' (read: makan), kehabisan uang di akhir bulan, dan kembali nunggu tanggal gajian.  Gitu aja terus.
Aku juga pengen beli ini, beli itu. Makan yang enak dan lucu-lucu, jalan-jalan ke sana, ke sini. Beliin keluarga aku itu, ini. Ingin ini ingin itu banyak sekali kaya Nobita.
So, yeah. Ada banyak cara buat bikin itu jadi kenyataan salah satunya dengan kuliah.
Kita nggak menampik selain menuntut ilmu, tujuan kita kuliah lagi ya untuk dapat gelar sarjana, wisuda. Dengan begitu kita bisa dapat pekerjaan yang lebih baik dengan salary yang lebih tinggi.
Gelar aja nggak cukup buat mengubah hidup. Kita butuh skill apapun itu yang sekarang semuanya bisa kita pelajari kapan aja, di mana aja.
Aku dan teman-teman lagi berjuang buat mencapai itu semua. Di foto ini, jarak umur kita beda-beda, tapi kita bisa kompak dan jadi satu. Ada yang udah punya anak, lagi hamil, dan masih jomblo(?).wkwk. Pokoknya semua bersatu. saling ngasih support,

Semangat!

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...