Wednesday 4 November 2015

Ulang Tahun



Aku sering nanya ke mami aku “Mi, ari ngelahirin teh sakit ga?”
Dan Mami selalu jawab, “Ya sakit tapi biasa aja.”
“Waktu ngelahirin Sasa sakit ga? Sakitnya kaya gimana?”
“Ya gitu we.” ((gitu we)) -___-
“Kaya yang di film-film gitu? Sampai teriak-teriak?”
“Nggak. Biasa aja Mami mah.”
Seberapa sering aku nanya tentang itu, Mami selalu jawab begitu.
Okay.
Sakit. Tapi biasa aja.
Beda banget sama cerita beberapa orang teman aku yang sudah jadi ibu yang ngasih tahu betapa sakitnya melahirkan. Kaya melahirkan tuh sesuatu yang menyakitkan dan menakutkan(?) gitu. Aku pikir setiap ibu merasakan rasa sakit yang berbeda? Entahlah. Suatu hari nanti aku juga akan merasakannya. Hehe.

Semua juga tahu, Ibu mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan kita. Mengeuarkan seluruh tenaganya agar kita bisa ‘keluar’ ke dunia. Semua juga tahu kalau melahirkan itu antara hidup dan mati.
Sakit itu pasti ada, ibu memang tidak bisa memilih sakit seperti apa yang dirasa saat melahirkan anaknya. Tapi ibu bisa memilih untuk mau mengingat rasa sakit itu atau mengingat rasa bahagia yang tak terhingga saat pertama kali mendengar suara tangis anaknya.
Mami nggak pernah mengeluh atau ‘nakut-nakutin’ dengan cerita betapa sakit dan lelah saat beliau melahirkan aku. Sama sekali nggak pernah.

Itulah kenapa hal pertama yang terbesit saat aku ulang tahun adalah Mami.
Aku memang nggak ingat saat aku pertama kali ‘keluar’ melihat dunia. Emang ada yang bakal ingat? Hehe.
Aku berterima kasih karena tanpa mami sama papi, aku mungkin nggak akan ada di dunia ini. Aku nggak akan bisa nulis ini. Terima kasih untuk semuanya yang kalau aku sebutkan satu-satu ‘terimakasih untuk’  pun nggak akan ada habisnya. I love youuuu :*

Hari ini hari ulang tahun aku yang ke 22. See? Time flies.
Rasanya baru kemarin aku lahir.. (nggak gini juga sih yaa) -__-
Dan.. apa, ya? Hehe #MasihAja #Gajelas
Setiap aku ulang tahun itu berarti waktu aku hidup di dunia ini semakin berkurang.
Waktu yang aku punya semakin sedikit. Itu berarti aku harus memanfaatkan sisa waktu yang aku punya sebaik-baiknya :)

Setelah sekian lama, sekarang aku baru tahu kalau hari ulang tahun itu adalah hari di mana kita bisa tahu siapa orang yang sayang dan peduli sama kita. Bagaimana kita bisa tahu itu? Ya dari orang-orang yang mengucapkan selamat dan mendoakanmu.
Seiring berjalannya waktu, banyak orang yang datang dan pergi di kehidupan kita. Dan hanya orang-orang tertentu yang akan dan masih ‘ingat’ kita.  
Tentunya bukan yang formalitas ngucapin karena nggak sengaja lihat notifikasi ulang tahun di facebook, atau lihat status kita yang bahagia karena ulang tahun, ya. Hehe.
Kita bisa tahu siapa saja orang yang sampai sekarang ‘sama-sama’ kita.
Kalian yang masih sekolah mungkin belum bisa bedain. Tapi nanti ketika kalian sudah dewasa dan punya kehidupan masing-masing, kalian bisa lihat siapa aja yang masih ‘ingat’ kalian.
Kaya misalnya dulu aku punya banyak teman di sekolah. Waktu ulang tahun rame banget sekelas bisa janjian bikin surprise. Tapi coba lihat beberapa tahun kemudian. Yang ngucapin dan masih ingat kita paling hanya beberapa orang. Dan itu wajar.
Aku juga gitu kok. Waktu zaman sekolah, aku tukang ngapalin tanggal ulang tahun teman-teman dan jarang absen ngucapin. Tapi sekarang,  banyak yang aku lupa. Paling aku masih ingat beberapa aja dan kadang meskipun aku ingat (misal baca notif di faceboook atau status), aku juga nggak ngucapin. Gitu.
Nggak semua yang ulang tahun aku ucapin. Dan itu wajar.

“Happy birthday. It’s your day.” Itu benar loh.
Hari ulang tahun kita itu bikin kita merasa hari ini milik kita. Kaya hari ini, hari aku. Ketika aku bangun dan lihat notifikasi aja udah bikin aku senyum dan meluk ipad. (karena orangnya jauh) :”)
Sebelumnya kayaknya adik aku, Ihsan, jam 12an (aku udah tidur) dia baru pulang. Setengah sadar aku bilang, “San, makan itu ada ayam udah uni goreng. Nasinya di kotak ada sedikit. Ada mangga di kulkas udah ini kupasin.” Kemudian aku lanjut tidur lagi (itu juga ngomongnya sambil merem).  Terus dia kaya malah nyanyi-nyanyi korea lagu happy birthday. Sayup-sayup sih aku dengarnya karena aku ngantuk dan bomat ah aku bobo aja. HAHA.
 Terus pagi-pagi dia nyanyi-nyanyi gajelas lagi tapi aku diemin karena aku masih ngantuk dan aku tidur lagi.
-___-
Pas lihat hp, dia pasang foto yg ada akunya terus bikin pm “Happy birthday uniii, sukses, makin rajin yaa! *emot* *emot* *emot*”
((makin rajin yaa))
-_____-
“Makdunya A-PA-AN!? Ada juga kamu tuh.” *timpuk guling* ini beneran gue timpuk. wakakak

Yah, begitulah.
 Sampai sekarang, tiga kata dari kakak tetep jadi favorit aku. Meskipun aku pengen denger itu langsung. Aku pengen denger suara kakak.. Modus sih bilang pengen denger langsung ya sebenernya kau pengen ketemu. He.
Aku kangen kakak.

AAAAA.. hari ini ujian akuntansi. Hiks sedih nggak nemu catatannya. Semoga bisa!!!!! yosh!!
And
Happy birthday, Sa.

No comments:

Post a Comment

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...