Thursday 5 November 2015

7 Habits of -not Really highly effectives- Me



Judulnya udah kaya buku best seller aje. (itu 7 Habits of Highly Effectives people, Sa -___-)
Kali ini aku mau review kebiasaan -yang sebagian besar sebaiknya jangan di contoh- dan aktivitas aku di kantor.Underline ya, di kantor.
1.       Datang terlambat.
Suatu kebiasaan yang harus aku kurangi. Kurangi dulu lah, nanti bertahap kan. Hehe  #ApaIni. Aku sih sebenarnya bukan sengaja suka datang terlambat. Hanya saja kadang aku merasa rugi kalau datang kepagian #IniApaLagi
Bukan rugi kenapa juga, kadang (di kantor aku) datang pagi sama datang terlambat itu kaya hampir sama aja. Datang pagi udah ditanya-tanya kerjaan (padahal aku sama sekali belum duduk, naro tas, even buka helm) to be honest itu agak annoying buat aku. Then? kena omelan. Datang siang apa lagi. So yeah. Datang siang aja sekalian toh sama aja(?)
Heuras banget ya aku -__-
Please, jangan dicontoh. Kebiasaan ini hanya berlaku buat kalian yang badak kaya aku.
Tapi kalau aku pindah kerja, aku nggak mau jadiin ini sebuah kebiasaan.

2.       Sarapan
Aku jarang sarapan di kost-an kecuali lagi ada roti. Yap, biasanya aku suka beli roti tawar buat sarapan. Kalau lagi nggak ada, otomatis aku nggak sarapan. Paling minum susu, atau minum makanan sereal. Kadang nggak sarapan sama sekali langsung caw aja gitu. Sarapannya di kantor. Bisa mampir beli bubur, gorengan, atau seduh susu di kantor. Bisa juga ke warung beli beng-beng tiga atau empat. Karena katanya kan coklat itu bisa jadii energi yang lumayan besar.
Nah, aku kan suka siang tuh ya nyampe kantor, biasanya aku suka bikin alibi gini: ke kantor dulu ngabsen. Habis itu kucluk-kucluk caw beli bubur, gorengan, atau beng-beng. Karena kadang kalau aku beli sarapan dulu yang ada jatohnya aku makin siang datangnya (kelihatan di absen). Cerdas bukan? Ehehehe. *peace*

3.       Lupa pakai kacamata
“Emang mata kamuu minus?” adalah pertanyaan awal-awal aku pake kacamata.
“Nggak.”
Lah terus ngapain pake kacamata? (tuh ini aja aku ngetik nggak pake kacamata. Pake dulu ah)
Okay, jadi sekitar tiga tahun yang lalu, aku merasa ada yang nggak beres sama mata aku jadi periksa mata. Dan setelah di tes pake dua alat, yang pertama itu Autorefraktometer, alat yang kita tempelkan mata kita terus suruh jangan ngedip gitu. Waktu diperiksa pakai alat ini, aku lama banget karena ‘nggak dapet-dapet’ (aku lupa dokternya bilang apa).
Yang kedua pakai phoroper, itu loh yang kita duduk,terus harus sebutkan angka dan huruf yang ada depan kita. Hurufnya terdiri dari berbagai ukuran.
Aku harus dua kali datang ke sana karena sepertinya keluhan aku itu bukan masalah biasa yang sekali perikasa “oh kamu matanya minus sekian.” gitu bukan.
“Ini kasusnya langka dan agak sulit.” Kata beliau. “Jadi karena bla bla bla (penjelasan ilmiah yang aku nggak ingat bahasanya) mata kamu butuh lensa khusus yaitu lensa prisma dan lensa ini kalau di Indonesia masih kurang bagus, saya harus pesan ke teman saya yang ahli mata juga di Singapore.” Aku langgsung ‘deg’ berapa harganya nih kacamata kalau udah jadi.
Aku iseng google kan, lensa prisma itu buat apa? Dan dari informasi yang aku dapat, lensa prisma itu buat kasus mata juling(?), gangguan berupa perbedaan garis pandang kedua mata saat melihat objek. Salah satu mata dapat tepat ke satu titik objek, sedangkan garis pandang mata yang satunya lagi meleset dari titik objek.
Aku langsung ngaca dan sama sekali nggak menemukan ada yang aneh sama mata aku. Tapi memang keluhan aku waktu itu adalah aku nggak bisa jahit lurus dan itu sangat menggangggu.
Dan saat kacamatanya jadi, beliau nggak mau sebutin berapa harga kacamatanya.
Terima kasih sudah membantu aku.
Kacamata ini memang tidak harus aku pakai sepanjang hari. Pakainya kalau lagi aktivitas baca, depan komputer, gitu-gitu aja.
Nah, karena aku sayang sama mata aku, apalagi sama kamu :")
jadi aku suka pakai kacamata meskipun suka lupa dan malas(?) Iya enggak iya.. aku nggak akan malas pakai kacamata lagi. Biar sembuh!

4.       Asik sama dunianya sendiri
Aku bukan tipe orang yang suka ‘rumpi’ kalau di kantor. Aku lebih suka duduk baca koran, atau pakai headset mendengarkan lagu sambil kerja. Aku lebih sering mendengarkan rekan-rekan yang tanpa aku minta suka cerita tentang kehidupan mereka. Bukan berarti aku introvert gimanaa gitu. Aku juga suka kok cerita (kalau ditanya) hehehe.
Kebetulan aku di tempat aku ini sendiri. Jadi, yaaa gitu.

5.       Paling sering bolak-balik ambil minum
Selain biar badan gerak (nggak duduk terus), ini adalah salah satu usaha aku buat sehat dan tujuan utamanya sih biar muka aku mulus. Hehehe.  *wink*
Aku banyak baca katanya tips biar muka nggak jerawatan itu harus banyak minum air putih. Jadi kalau malas minum, aku suka bilang gini ke aku “mau mulus ga? Minum!” and it works anyway. Coba deh!
Selain minum, aku suka jajan buah-buahan juga. Karena merawat muka itu nggak bisa cuma pakai skin care aja. #Laah #JadiKayaIklan

6.       Tidur
Tentu saja tidur pada waktunya yaa. (yang ini boleh dicontoh). Waktu istirahat biasanya habis makan atau solat, pas masih ada waktu buat istirahat, aku tidur.
Buat aku sih ini lumayan. Apalagi ketika penat dan merasa butuh banget istirahat. Apalagi buat karyawan+mahasiswa seperti aku ini harus istirahat cukup jadi harus benar-benar bisa manfaatkan waktu buat istirahat meskipun sebentar. Heheh #ngeles
Dan aku ngggak pernah kebablasan tidur gitu kecuali kalau aku lagi sakit.

7.       Pulang paling akhir
Ini bukan kebiasaan banget, sih. Ini kadang-kadang aja kalau misalnya aku datang kesiangan. Ya aku juga tahu dirilah. Datang siang, pulangnya pun lebih sore. Jadi sebenarnya meskipn aku datang siang, itu sama sekali nggak mengurangi jam kerja. #MasihAja #ngeles

Dari kebiasaan-kebiasaan ini ada kebiasaan yang baik, ada yang buruk. Pertahankan yang baik, tinggalkan yang buruknya. Ayo!

No comments:

Post a Comment

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...