Sunday 8 November 2015

Before Spectre


Demi apapun ini aku nulis lagi ngantuk banget yaampun pengen tiduurrrr.
*yawn*
*yawn*
*yawn*
Kembang api adalah sesuatu yang bisa menggambarkan perasaanku saat itu. Karena rasa rindu ini bagaikan kembang api yang akan meledak to infinity and beyond. Syuuuungg! Meledak tapi indah #yea hahahaha. Geli nggak bacanya? Hehe.
Eh, tapi serius memang seperti itu rasanya.
*yawn*
Ini udah uncountable yawn banget >.< mana malam masih lama lagi. *keplak diri sendiri*
.
Sore itu, aku merindukanmu seperti Bandung yang merindukan hujan. Aku rasa Bandung saat itu bahagia karena telah bertemu dengan hujan. Begitu juga aku yang sebentar lagi akan bertemu denganmu.
Hehe. /malah nyengir/ -__-
Pepatah yang mengatakan “Bandung kalau udah hujan pasti macet.” itu benar.  Bandung macetnyaaaa juara! T^T
Sebelumnya aku mau berterima kasih kepada rekan kerja aku yang sudah berbaik hati jadi gojek gratis (kebetulan dia emang gojek juga) nganterin aku ke salah satu shelter travel Bandung-Jakarta di Pasteur. Kalau nggak dianterin mungkin aku bakal sampai ke travel satu jam kemudian.
Oh iya, waktu aku mau ke travel kan hujan tuh, aku nggak mau lah so –so rela hujan-hujanan demi ke Jakarta tempat travel. Bukan karena nggak mau berkorban, hanya saja aku sayang sama diri aku. Kehujanannya memang cuman dari kantor sampai Pasteur, karena ke Jakartanya kan naik travel udah pasti nggak akan kehujanan. Tapi tahu kan di travel itu ada AC, dingin. Aku bisa kedinginan sepanjang jalan bahkan masuk angin. Jadi untuk mengantisipasi itu semua, aku membuat jas hujan dari kantong.  Hihi.
Nah, kalau udah di shelter-nya kan tenang. Aku nggak mau sebut travelnya travel apa kecuali travelnya mau endorse aku. Endorse ke aku please any travel agent >,< #ngarep

Di perjalanan aku maksain tidur meskipun pasti kebangun-bangun. Aku belum pernah tidur nyenyak banget kalau ke Jakarta. Tapi kalau pas ke Bandungnya aku bisa. Malah pernah waktu itu aku ketiduran bangun-bangun udah depan gedung sate terus panik sendiri. wkwk (sekarang aja bisa ketawa. Pas keajadiannya mah pengen nangis takut diculik -__-)
Kenapa aku harus manfaatkan waktu di jalan dengan tidur? Karena……..



Nggak kok nggak salah, emang jam 23:45. Spectre 007!
Film action yang katanya ditunggu-tunggu banyak orang tapi aku baru tahu. Hehe.

Seperti yang kalian ketahui -atau mungkin baru tahu- kalau beberapa hari yang lalu aku ulang tahun.
And he gave me something I never wear for almost –more or less- three years.
He gave me this beautiful watch.

“Biar ingat terus sama Kakak.” Those words really made my smile.
Doumo arigatou ne, daisuki. *hug*
Senang sekali. Senang sekali. Senang sekaaaaaliii /dance refrain –JKT48/
^^

Jam di tanganku #hazeg menunjukkan pukul 23.30. Lima belas menit lagi filmnya dimulai.
Pernah rasain mall milik berdua nggak? Rasanya kaya gitu.
Karena memang udah nggak ada siapa-siapa lagi. Toko-tokonya sudah tutup semua. Bahkan eskalatornya udah mati. Seru banget!! Kaya lagi petualangan! Dan akhirnya sampailah di lantai 3, XXI. Cuma di tempat itu yang masih ada kehidupan.
Terus.. Pernah rasain bioskop milik berdua nggak?
Jadi kita duduk di tempat ter-bioskop milik berdua banget sih kalau buat aku. Senangnyaaa >.<
Pokoknya.. Malam itu aku rasanya kaya ulang tahun! Alhamdulillah :)
Terima kasiiiih.
Udah nulis sepanjang ini aku masih ngantuk aja yaampun si Sasa.
Kapan mau bahas review filmnya nihh -___-
Aduh ngantuk banget ga kuat.
Nanti yah..

No comments:

Post a Comment

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...