“Cita-cita kamu apa?” Pertanyaan yang biasa dilontarkan oleh
guru (ketika kamu masih TK atau SD), orang tua, saudara, teman, bahkan dirimu
sendiri.
-FLASHBACK-
“Sasa kalau sudah besar mau jadi apa?” Tanya ibu
suatu hari. Aku terdiam, bengong.
Saat itu aku masih TK, memakai seragam putih biru
ciri khas warna salah satu seragam sekolah yang berada di Jakarta Pusat. Aku
berpikir agak lama sampai akhirnya aku menjawab, “mau jadi yang di pesawat.”
“Pramugari? Berarti mami harus cari baju pramugari.”
Acara karnaval sekolah akan diadakan sebentar lagi.
Murid-murid TK dan SD akan berjalan keliling Jakarta(?) dengan memakai kostum
sesuai dengan cita-cita mereka. Ya nggak keliling Jakarta juga kalii, Sasaaa,
sekitaran sekolah aja.wkwk.
Hari karnaval tiba!
Yay! Aku memakai
seragam pramugari salah satu airlines, Garuda Indonesia. Pokoknya persis
seragam pramugari GA versi kecil. Seragam berwarna biru dan kain rok yang agak
ribet makenya sampai harus ditaliin pake tali rapia. Bukan ribet itu sih,
kegedean.
Aku masih punya fotonya di rumah. Foto berempat, satu
dengan temanku yang juga jadi pramugari dan dua lagi teman laki-laki yang jadi
pilot. Aku lupa nama teman yang mengenakan seragam yang sama denganku. Aku
malah masih ingat nama teman yang menjadi pilot, Galih dan Dito. Galih adalah
‘pilot’ yang dipasangkan denganku, sedangkan Dito dengan teman yang aku lupa
namanya. Hehehe.
Giliran cowo aja ingat -___-
Kenapa aku ingat? Soalnya mungkin ada
kenangannya. Cieelah kenangan bocah. Jadi Galih itu teman sekelasku, dia nakal
dan galak. Aku nggak suka tapi harus pasangan sama dia karena dia jadi pilot.
Sepanjang jalan gandengan. Aku sih biasa aja. Tapi dia kayak yang benci banget
sama aku. Wakakak. Pas suruh pegangan aja dia megang tangan aku kasar banget
terus “heuuhh!” gitu. (Itu anak kenapa dah.wkwk)Aku sih diam aja. Hii. Pegangan juga kepaksa. Maklum anak TK.
“Mau yang jadi
di pesawat.” :)
Aku dari kecil memang suka pesawat karena ingin
terbang. Hehe.
Naik pesawat itu bisa dibilang impian pertama aku. Aku pengen banget naik pesawat. Terdengar agak
norak memang, tapi aku belum pernah dan
aku ingin! >.<
*Noted.
Satu tahun kemudian, aku pindah sekolah (masih TK
juga, sih).
“Sasa kalau sudah besar mau jadi apa?” Pertanyaan
sama dari orang yang berbeda, Ibu guru.
“Jadi pengantin.”
Aku senang melihat pengantin dengan pakaian yang
indah bagai seorang putri juga hiasan rambut yang nampak seperti mahkota. Aku
ingin memakainya juga, aku mau jadi pengantin!
Karnaval (lagi)!
Karnaval kali ini aku menjadi pengantin. Meskipun aku
agak kecewa karena baju yang aku pakai bukan seperti baju pengantin sama
sekali, tetapi ibu dan semua yang ada di rumah meyakinkanku kalau itu adalah baju
pengantin untuk anak-anak. HAHAHA. Yasudahlah, anggap saja itu baju
pengantin.
Kalau lihat fotonya, aku merasa lucu sendiri >.<
#PedeAbis
Karena tidak ada yang cita-citanya ingin jadi
pengantin selain aku, maka aku dipasangkan dengan temanku yang bercita-cita
jadi penari. Dia cantik, memakai hiasan kepala yang menurutku lebih bagus
dibandingkan dengan hiasan kepala yang aku pakai. Lagi, aku lupa namanya.
Seiring berjalannya waktu, cita-citaku semakin
bervariasi. Kalau nulis biodata di binder (file) teman, cita-citaku sering
berubah.
Menjadi pramugari,
power puff girls, keliling dunia, jadi astronot
(pokoknya yang bisa terbang). Bicara soal astronot, aku pernah membuat
puisi tentang astronot yang -menurut aku- bagus, loh. Saking niatnya, aku menempelkan
gambar roket yang akan meluncur di file aku. Aku juga berpikiran untuk melanjutkan
sekolah di NASA, Amerika, kalau aku besar nanti (I was thinking that Nasa is
kind of the Astronot’s school). -__-“
Menjadi penulis
atau pengarang. Waktu aku kelas
satu SD, ibu membelikan diary Winnie the pooh. Diary ini aku isi dengan cerita-cerita
khayalanku. Aku tidak pernah mengeluh ‘pegal penulis’ sekalipun jari manisku
pernah bengkak karena terlalu lama menahan pena saat menulis. ”Sasa memang suka
berkhayal.” itulah yang ibu katakan pada ibu guru ketika ibu guru mengatakan hasil
karanganku bagus dan berbeda dari teman-teman. Ihiyy. Sejak saat itu, tulisanku
sering ditempel di mading sekolah. Aku suka berdiri di depan mading dan membaca
ulang tulisanku. HAHA.
Aku pernah terpilih menjadi delegasi anak “Andai Aku
Jadi Presiden” karena mengirim cerita tentang kepemimpinan. One of my best
experience ever! Dan…. pernah memenangkan beberapa kuis hasil tulisanku. Ya…
Baru itu, sih. Memang belum bisa dikatakan aku adalah
seorang ‘penulis’. But at least I’m a writer for my own blog. Even not a writer
of book yet, but hey, I’m a writer :D
Keep write!!!
Menjadi pembuat komik (komikus). Aku suka baca komik. Waktu masih SD, ibu membuat
perjanjian antara ibu dan anak yang berisi: setiap
hasil ulangan yang 10 dapat ditukar dengan satu buah komik Doraemon. Yay! Aku
bisa punya banyak komik tanppa harus menabung.
Dulu aku belum tahu ‘pembuat komik’ itu namanya
komikus. Hehe. Pokoknya yang bikin komik! Aku suka gambar tokoh (meskipun belum
bisa dikatakan bagus) dan cerita. Yang aku ingat, tokoh utamanya selalu bernama
Anisa dan tokoh laki-laki (kadang-kadang) namanya Killua. #angger
Menjadi detektif.
Apa yang kalian pikirkan saat mendengar kata detektif?
“Mi, Sasa mau jadi detektif kaya detektif conan!” Jadi
detektif perempuan pasti keren.
Aku tahu, cita-cita yang satu ini pasti akibat ‘kebanyakan’
nonton film kartun di hari minggu.Detektif apaan, baca komik conan yang ada gambar
pembunuhan aja kebayang-bayangnya sampai nggak bisa tidur karena takut.wkwkwk
#payah
Saking ingin jadi detektif, di sekolah aku suka main
detektif-detektifan dan so so-an memecahkan misteri yang ada di sekolah. Seperti gudang sekolah yang aku duga dijadikan
tempat rahasia kaya tempat persembunyian monster(?), atau misteri sinar kalau
kita ngedip-ngedipin mata kearah langit itu darimana? Setelah ‘melakukan
penyelidikan’, aku pastikan sinar itu berasal dari sebuah toko bangunan yang
setiap hari aku lewatin kalau mau ke sekolah, namanya “Sinar Faza.” Mungkin
karena masih sama-sama polos, teman-teman juga iya-iya aja. OMG Sasaaaaa T^T
Mau nangis juga kalau ingat kelakuan aku. Huft.
Menjadi Hunter
Cita-cita ter-tidak masuk akal yang pernah ada
dipikiranku (jadi power puff girls juga deng -___-). Ini pure karena aku kesengsem sama Killua. Jadi hunter biar apa? Biar ketemu Killua.
.
.
Pasti udah pada no comment. HAHAHA.
Karena aku tahu Killua dan HunterxHunter itu hanya
kartun, jadi cita-cita ini tidak bertahan lama. Tapi rasa suka aku ke Killua
sih bertahan lama dong #mulai
No comments:
Post a Comment