MAGER alias Malas Gerak adalah suatu keadaan ketika
kita (lebih memilih) untuk diam dan tidak melakukan apapun PADAHAL banyak hal
yang harus atau bisa dilakukan saat itu. Jelek ya? Iya.
Apa-apa mager, apa-apa mager. Maunya apa coba?
Mager adalah energi negatif yang terdiri dari sangat
banyak godaan dan membuat kita (read: saya) agak sulit untuk melawan
kemageran itu sendiri.
He.
He.
That was me. Really ..
Mager tuh udah kaya jadi hobi aku gitu, oh my God. Awalnya
mungkin ya kaya mau beli makan duh malas. Mau apa, ah malas, duh cape, yah jauh, ih
hujan. Banyak , deh, alasan-alasan bulsit lainnya yang seakan-akan
membolehkan kita untuk mager.
Sekali-kali mungkin nggak apa-apa, mungkin ya.
Nah, sekali-kali itu bisa keterusan menjad
berkali-kali lalu tanpa sadar menjadi kebiasaan.
Tahu sendiri, kan, kalau udah jadi kebiasaan kaya
gimana? Kaya gue. Hiks x’(
Mager tuh udah kaya virus dan jadi penyakit. Sama
sekali nggak ada manfaatnya.
So,buat aku (dan kalian yang suka mager-mageran. Apa
aku doang, ya? Hehe) yuk, dari sekarang kurangi magernya biar cantik (ngaruh
loh, teernyata). Kurangi sampai habis. Harus bisa ya, sa! Mau cantik gak lu. Wkwk.
Sekarang aku tersadar (bacanya jangan dinyanyiin, hehe)
THERE IS NO such a good thing from the mager itself. And you know what? A man doesn’t like a lazy
girl. So does he.
My biggest reason why I don’t want to be a lazy girl
is him. He makes me know how waste the mager is. Come on!
I DON’T WANT TO BE A MAGIRL (Read: Malas Girl)
ANYMORE !
I don’t want he has a lazy girl like I did many days
before.
Sana jauh-jauh mager sana *tendang *tuing*. Hus! Stay
away from my life! Bye!
Are you ready to meet the new me? I’m with no mager
in my life.
see you! *wink*
No comments:
Post a Comment