Friday, 14 August 2015

Second Week in August [part 2]


Ao Haru Ride

Dikenal juga dengan judul Blue Spring Ride adalah sebuah film live action Jepang genre romance. Filmnya sendiri diadaptasi dari komiknya dengan judul yang sama. Shoujo shoujo gitu lah.. Tahu shoujo, kan?   Jadi ada beberapa genre dalam dunia komik Jepang atau kita kenal dengan istilah manga. Shoujo itu salah satunya. Shoujo adalah komik yang biasanya bercerita tentang percintaan anak sekolah. Kebanyakan anak perempuan pasti menyukai cerita seperti ini, termasuk aku. wuwuwu >.<
Ada juga namanya shounen. Shounen itu genre yang identik dengan berantem-beranteman kaya komik yang dibintangi oleh my fist love Killua Zaoldyck, HunterxHunter.  
Kalau saja harga komik itu masih Rp10.000-an.  Sekarang harga komik sudah hampir mencapai Rp20.000 yang membuatku ingin menangis di depan rak buku gramedia. Sedih banget, sumpah T^T
Aku jadi harus berpikir dua kali untuk membeli komik atau makanan. Sungguh pilihan berat yang pastinya aku pilih beli makanan padahal ingin komik juga. #curhatSedih
Sebelumnya, Ao Haru Ride sudah dibuat serial anime-nya hingga 12 episode. Sedangkan komiknya  ada 16 chapter. Live action-nya sendiri berdurasi kurang lebih dua jam.
Aku sudah membaca komiknya secara online sampai chapter 12 dan menonton serial anime-nya sampai episode 2 #GaNiat wkwk. Setelah tahu akan ada live action-nya, aku jadi penasaran.
Di Jepang, Ao Haru Ride sudah tayang di bioskop sekitar bulan Desember tahun lalu. Apakah film ini akan sampai ke bioskop Indonesia? Aku rasa tidak (emang nggak :P). Aku hanya bisa pasrah menunggu film ini sampai ke Indonesia.
Meskipun begitu, OST Ao Haru Ride live action sudah ada di youtube, loh.. Bahkan dengan beberapa cuplikan adegan yang bikin penasaran. I’m in love with this song so much!!
Dari pertama dengar, lalu diulang lagi, dengar lagi, ulang lagi aku masih tetap suka! Bahkan sampai sekarang.  Nakitai nante iwanai yo .. Itsu demo kimi no tonari de ~

Nah, waktu bulan puasa kemarin aku dapat kabar kalau Nada, adik sepupu aku, sudah nonton Ao Haru Ride Live action. Wawawawaaa! Adik sepupu aku yang satu ini adalah masternya film-film drama Jepang, Korea, Thailand. Tanya drama atau movie apa aja dia pasti punya. Lengkap banget suka  bikin aku galau mau minta film yang mana rasanya mau semua :(
Waktu lebaran kemarin, selain silaturahmi ke rumahnya aku punya niat terselubung yaitu minta film. ((niat terselubung)) HAHAHA. Ternyata, dia juga punya Ao Hru Ride yang anime-nya. Tapi aku cuma penasaran yang live action-nya. Get it! Tinggal nontonnya.. yay! *ala keenan*
Aku coba ajak dia nonton Ao Haru Ride. Aku pasrah aja sebenarnya karena tahu kalau dia kurang atau mungkin nggak suka sama cerita cinta-cintaan like drama (apalagi Korea), romance yang aku suka tonton. Jadi kemungkinan dia mau nonton ini sangat kecil. But  unexpectedly ….
That ‘yuk’ makes my day. Haha #mulai
 Aku nggak nyangka kalau ternyata dia mau nonton Ao Haru Ride (yang mungkin dia nggak tahu itu cerita apaan) sama aku. wihii.  
Karena lelah hari itu kita nggak jadi nonton Ao Haru Ride padahal udah semangat banget tapi cape mau bagaimana lagi? Mungkin lain waktu atau aku nanti nonton sendiri di laptop kantor waktu jam istirahat.
“Jangan ditonton dulu. Nanti aja sama kakak.” Membuatku sama sekali nggak buka-buka film itu sampai akhirnya hari itu tiba. Hari ketika aku pergi ke Jakarta. Malam setelah makan sate yang asapnya berasa kaya dry ice di panggung-panggung itu..
Nonton Ao Haru Ride pun menjadi kenyataan. Wiiii!!! Nontonnya serasa kaya di bioskop seru banget!
Awalnya semangat. Penasaran. Bahkan sempat kebawa emosi sama Kou karena aku pikir he doesn’t treat woman well. Aku tuh sampai kaya monolog berisik saking kesalnya:
“Ih, parah banget.”
“Eh, jahat banget sumpah..”
Kesal sekali. Kesal sekali. Kesal sekaaaliii…
Kalau ada cowo kaya gitu ke aku udah aku timpuk pake bakiak kali. Nggak banget deh sikap Kou di film itu. Meskipun dia ganteng #loh. Masa lalu dia yang kurang menyenangkan nggak bisa dijadiin alasan dia kaya gitu dong harusnya. Bukan berarti dia boleh bersikap seenaknya (kalau kata aku itu seenaknya) ke Futaba. Dan sikap Kou ke siapa tuh lupa cewe yang cerita masa kecilnya hampir sama kaya dia, oh si Narumi, harusnya nggak over kaya gitu. Kan bikin Narumi jadi baper. Namanya cewe kalau dikasih perhatian kaya Kou gitu pasti suka lah. Baka! Kalau kata bahasa Sundanya mah : Kou, ongkoh maneh tehh resep ka si Futaba, naha nyamperkeun Narumi wae? ((maneh)) Hahaha emosi abisss. XD    
 Tapi lama-lama kita tuh kaya, “masih lama ga sih filmnya?”
“Udah gitu aja?”
“Kok gini?”
“Terus gimana?”
Tanda-tanda kita mulai kurang menikmati filmnya karena kok kaya flat banget. Kurang greget. Dan terkesan diburu durasi. Over all agak mengecewakan, untuk  ada Kikuchi-kunnn >.< lucu banget itu anak satu pengen bawa pulang. Wkwk. Ngga deng xP
Lagi, yang bikin aku senang nonton film ini bukan karena ceritanya tapi karena dia. Aku senang dia mau nemenin aku nonton padahal dia nggak suka drama-dramaan. Meskipun nontonnya nggak bisa diam, guling-guling mulu. Hehe. Tapi tetap ada dekat aku dan ngikutin ceritanya sampai selesai :)
Kesan dan pesan yang aku bisa simpulkan dari film ini adalah:
Tanaka-Kun ganteng sekali. Ganteng sekali. Ganteng sekaaalii. Wowowowowowo. Ku tak bisa, lihat yang lain, selain kaamuu. #mulai (kalau yang tahu lagunya pasti bacanya sambil dinyanyiin) hehe.

Kayaknya lebih seru kalau cerita waktu kecilnya dibanyakin. Jadi aku bisa lihat Tanaka-Kun lama-lama.
Nggak deng, lihat dia aja ..

No comments:

Post a Comment

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...