Ao Haru Ride
Dikenal juga dengan judul Blue
Spring Ride adalah sebuah film live action Jepang genre romance. Filmnya
sendiri diadaptasi dari komiknya dengan judul yang sama. Shoujo shoujo gitu
lah.. Tahu shoujo, kan? Jadi ada
beberapa genre dalam dunia komik Jepang atau kita kenal dengan istilah manga.
Shoujo itu salah satunya. Shoujo adalah komik yang biasanya bercerita tentang
percintaan anak sekolah. Kebanyakan anak perempuan pasti menyukai cerita seperti
ini, termasuk aku. wuwuwu >.<
Ada juga namanya shounen. Shounen itu genre yang
identik dengan berantem-beranteman kaya komik yang dibintangi oleh my fist love
Killua Zaoldyck, HunterxHunter.
Kalau saja harga komik itu masih Rp10.000-an.
Sekarang harga komik sudah hampir mencapai
Rp20.000 yang membuatku ingin menangis di depan rak buku gramedia. Sedih
banget, sumpah T^T
Aku jadi harus berpikir dua kali untuk membeli komik
atau makanan. Sungguh pilihan berat yang pastinya aku pilih beli makanan padahal
ingin komik juga. #curhatSedih
Sebelumnya, Ao Haru Ride sudah
dibuat serial anime-nya hingga 12 episode. Sedangkan komiknya ada 16 chapter. Live action-nya sendiri
berdurasi kurang lebih dua jam.
Aku sudah membaca komiknya secara
online sampai chapter 12 dan menonton serial anime-nya sampai episode 2 #GaNiat
wkwk. Setelah tahu akan ada live action-nya, aku jadi penasaran.
Di Jepang, Ao Haru Ride sudah tayang di bioskop
sekitar bulan Desember tahun lalu. Apakah film ini akan sampai ke bioskop
Indonesia? Aku rasa tidak (emang nggak :P). Aku hanya bisa pasrah menunggu film
ini sampai ke Indonesia.
Meskipun begitu, OST Ao Haru Ride
live action sudah ada di youtube, loh.. Bahkan dengan beberapa cuplikan adegan
yang bikin penasaran. I’m in love with this song so much!!
Dari pertama dengar, lalu diulang lagi, dengar lagi,
ulang lagi aku masih tetap suka! Bahkan sampai sekarang. Nakitai
nante iwanai yo .. Itsu demo kimi no tonari de ~
Nah, waktu bulan puasa kemarin aku
dapat kabar kalau Nada, adik sepupu aku, sudah nonton Ao Haru Ride Live action.
Wawawawaaa! Adik sepupu aku yang satu ini adalah masternya film-film drama Jepang,
Korea, Thailand. Tanya drama atau movie apa aja dia pasti punya. Lengkap banget
suka bikin aku galau mau minta film yang
mana rasanya mau semua :(
Waktu lebaran kemarin, selain
silaturahmi ke rumahnya aku punya niat terselubung yaitu minta film. ((niat
terselubung)) HAHAHA. Ternyata, dia juga punya Ao Hru Ride yang anime-nya. Tapi
aku cuma penasaran yang live action-nya. Get it! Tinggal nontonnya.. yay! *ala
keenan*
Aku coba ajak dia nonton Ao Haru
Ride. Aku pasrah aja sebenarnya karena tahu kalau dia kurang atau mungkin nggak
suka sama cerita cinta-cintaan like drama (apalagi Korea), romance yang aku
suka tonton. Jadi kemungkinan dia mau nonton ini sangat kecil. But unexpectedly ….
That ‘yuk’ makes my day. Haha #mulai |
Aku nggak nyangka kalau ternyata dia mau nonton Ao
Haru Ride (yang mungkin dia nggak tahu itu cerita apaan) sama aku. wihii.
Karena lelah hari itu kita nggak jadi nonton Ao Haru
Ride padahal udah semangat banget tapi cape mau bagaimana lagi? Mungkin lain
waktu atau aku nanti nonton sendiri di laptop kantor waktu jam istirahat.
“Jangan ditonton dulu. Nanti aja
sama kakak.” Membuatku sama sekali nggak buka-buka film itu sampai akhirnya hari
itu tiba. Hari ketika aku pergi ke Jakarta. Malam setelah makan sate yang
asapnya berasa kaya dry ice di panggung-panggung itu..
Nonton Ao Haru Ride pun menjadi
kenyataan. Wiiii!!! Nontonnya serasa kaya di bioskop seru banget!
Awalnya semangat. Penasaran. Bahkan
sempat kebawa emosi sama Kou karena aku pikir he doesn’t treat woman well. Aku tuh
sampai kaya monolog berisik saking kesalnya:
“Ih, parah banget.”
“Eh, jahat banget sumpah..”
Kesal sekali. Kesal sekali. Kesal
sekaaaliii…
Kalau ada cowo kaya gitu ke aku udah
aku timpuk pake bakiak kali. Nggak banget deh sikap Kou di film itu. Meskipun
dia ganteng #loh. Masa lalu dia yang kurang menyenangkan nggak bisa dijadiin
alasan dia kaya gitu dong harusnya. Bukan berarti dia boleh bersikap seenaknya
(kalau kata aku itu seenaknya) ke Futaba. Dan sikap Kou ke siapa tuh lupa cewe
yang cerita masa kecilnya hampir sama kaya dia, oh si Narumi, harusnya nggak over kaya gitu. Kan bikin Narumi jadi
baper. Namanya cewe kalau dikasih perhatian kaya Kou gitu pasti suka lah. Baka!
Kalau kata bahasa Sundanya mah : Kou,
ongkoh maneh tehh resep ka si Futaba,
naha nyamperkeun Narumi wae? ((maneh)) Hahaha emosi abisss. XD
Tapi lama-lama kita tuh kaya, “masih lama ga
sih filmnya?”
“Udah gitu aja?”
“Kok gini?”
“Terus gimana?”
Tanda-tanda kita mulai kurang
menikmati filmnya karena kok kaya flat banget. Kurang greget. Dan terkesan
diburu durasi. Over all agak mengecewakan, untuk ada Kikuchi-kunnn >.< lucu banget itu
anak satu pengen bawa pulang. Wkwk. Ngga deng xP
Lagi, yang bikin aku senang nonton
film ini bukan karena ceritanya tapi karena dia. Aku senang dia mau nemenin aku
nonton padahal dia nggak suka drama-dramaan. Meskipun nontonnya nggak bisa diam,
guling-guling mulu. Hehe. Tapi tetap ada dekat aku dan ngikutin ceritanya
sampai selesai :)
Kesan dan pesan yang aku bisa
simpulkan dari film ini adalah:
Tanaka-Kun ganteng sekali. Ganteng sekali. Ganteng sekaaalii. Wowowowowowo. Ku tak
bisa, lihat yang lain, selain kaamuu. #mulai (kalau yang tahu lagunya pasti
bacanya sambil dinyanyiin) hehe.
Kayaknya lebih seru kalau cerita waktu kecilnya
dibanyakin. Jadi aku bisa lihat Tanaka-Kun lama-lama.
Nggak deng, lihat dia aja ..
No comments:
Post a Comment