Jadi, asal mula aku menulis ini adalah :
Okay. Here we go !
Okay. Here we go !
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia,
setia /se·tia/ a
1 berpegang
teguh (pd janji, pendirian, dsb); patuh; taat: bagaimanapun
berat tugas yg harus dijalankannya, ia tetap -- melaksanakannya; ia tetap --
memenuhi janjinya;
2 tetap
dan teguh hati (dl persahabatan dsb): telah
sekian lama suaminya merantau, ia tetap -- menunggu;
3 berpegang
teguh (dl pendirian, janji, dsb): walau hujan turun
dng lebatnya, ia tetap -- memenuhi janji pergi ke rumah kawannya;
Semua
orang tahu apa itu arti setia tanpa harus melihat kamus, sih, ya? Hehe. Yasudah.
Setia
itu berkaitan erat dengan hati, perasaan seseorang. Sering dengar, kan, kalau
setia itu pilihan. Bukan bakat apalagi sifat bawaan.
Memang,
setia seringnya dikaitkan kepada orang yang sudah memiliki pasangan. Meskipun
setia itu nggak cuma buat pasangan aja. Tapi kali ini aku mau bahas setia untuk
yang sudah punya pasangan aja, yah. Hehe.
Siapa
yang nggak mau punya pasangan yang setia?
Di
dunia ini mungkin ada aja orang yang nggak setia alias pengkhianat, yang
mengartikan setia itu sebuah singkatan SElingkuh TIada Akhir. #cih. sa ae ya.
Lagi,
ini soal pilihan. Bahkan jadi prinsip hidup juga kalau aku. kamu gimana?
Ini
masalah kepercayaan, menjaga hati seseorang, dan menjaga hatinya sendiri.
Selingkuh.
Salah satu tanda bahwa seseorang itu tidak setia. NGGAK PERNAH ada aku temukan
sisi positif dari suatu ketidaksetiaan bulshit seperti itu. NGGAK AKAN PERNAH.
I
was like, “apaan, sih?”
Karena
ketidaksetiaan itu bisa terjadi pada siapa saja. (( siapa saja )) baik itu dari
pihak perempuan atau laki-laki. Jangankan yang masih pacaran, yang sudah
menikah pun banyak kasusnya. Iya, kan?
Kok bisa, sih?
Jawaban
pertama dari pertanyaan “kok bisa?” adalah “karena DIA (SECARA SADAR) MEMILIH untuk tidak setia.”
Dan
jika ada yang bilang “Maaf aku khilaf.” Setelah semua ke-bulshit-annya
terbongkar, itu bulshit. Nggak mungkin lah kalau dia nggak sadar dia bakal suka
sama orang lain bahkan lebih parahnya sampai jalan bareng, teleponan atau
apalah itu. NGGAK MUNGKIN.
Jawaban
kedua adalah karena godaan dari luar yang sering kita sebut orang ketiga atau
PHO (Perusak Hubungan Orang). PHO itu bisa cowo bisa cewe, ya. Terlepas dari
mereka yang menanggapi dan tergoda, orang-orang yang berkarakter PHO itu ada,
loh.
Seperti
apa orang yang memiliki karakter PHO? Meski dia tahu orang yang dia suka sudah
memiliki pasangan, dia tetap berusaha untuk mendapatkan yang dia inginkan meski
harus merusak hubungan orang itu. Siluman banget ga, sih? Iya.
Berusahanya
dengan cara apa? Ya menggoda tadi, modus, sok innocent.
TAPI,
kembali lagi pada kita. Apakah kita mau tergoda atau tidak.
cewe itu menggoda Naoki tapi lihat apa yang dijawab Naoki |
Kalau
yang masih pacaran, mungkin ada yang pernah berpikir atau berprinsip “Ah, mumpung belum nikah, why so serious?”
Okay,
sekarang aku tanya, maksudnya apa “mumpung belum nikah?”
Orang
yang menjadikan “mumpung belum nikah” atau “mumpung masih muda” sebagai alasan
untuk melegalkan kesenangan negatifnya adalah orang yang nggak worth it banget. Nggak masuk akal tau gak, sih.
Kenapa
nggak berbuat baik sebelum dan sesudah menikah? Think!
Atau
“Nggak masalah dong gue punya TTM-an atau
main di belakang dia? yang penting gue
sayang sama dia.”
Nih, ya, satu patokannya, kalau lo emang
sayang sama dia, lo nggak akan suka sama orang lain lagi. Lo nggak akan
selingkuh, nggak akan deketin yang lain, nggak akan mengizinkan orang lain masuk ke kehidupan kamu
sama pasangan. Jadi jelas kamu nggak sayang sama dia.
Jangan mengatasnamakan “sayang” buat
nutupin kebobrokan diri sendiri yang kenyataannya emang nggak setia.
Jawaban ketiga adalah karena kita sendiri. Ada hal dari diri kita yang membuat pasangan
memilih mencari/ mendekati yang lain. Kita? Ya, kita sendiri bisa menjadi
penyebab pasangan ‘melirik’ sampai akhirnya selingkuh. Kebiasaan buruk kita,
kah? Penampilan kita, kah? Itulah kenapa komunikasi penting, untuk saling intropeksi
dan memperbaiki diri agar pasangan nggak melirik orang lain. TAPI, jika memang
penyebab selingkuh itu karena (misalnya) sifat kita yang kurang disukai,
SEHARUSNYA dia (pasangan kita) membicarakannya baik-baik, bukan malah diam-diam
selingkuh atau mendekati orang yang menurutnya lebih baik dari kita, tapi tetap
ingin kita ada menjadi pasangan dia.
p.s : kotoko is her wife |
See?
Dari ketiga jawaban yang aku sebutkan
tadi, ngeh nggak, sih? Kalau semua
jawaban itu kembali ke jawaban pertama (read: dia yang memilih untuk tidak
setia).
Setiap orang punya cara pandangnya
masing-masing. Aku sendiri tetap no excuse kalau sudah masalah kesetiaan.
Kok kamu bisa tahu banyak tentang kaya gini? Jangan-jangan …….
?
Apa? Aku bisa banyak bicara tentang hal
ini karena aku sudah melihat langsung kasus ketidaksetiaan baik itu yang masih
pacaran atau sudah menikah. SEMUANYA menyakitkan.
Semoga kita dijauhkan dari hal-hal yang
seperti itu, ya. aamiin .
To Be Continued . . . . . .
To Be Continued . . . . . .
No comments:
Post a Comment