Thursday, 16 April 2015

deserve better



Halo, melanjutkan tulisanku yang sebelumnya tentang ketidaksetiaan.
Semoga hal seperti itu tidak pernah terjadi di kehidupan kita, ya. Kalau pernah … kalian tahu, kan? Everything happens for a reason. So, yeah. You deserve better. Move on!

Jika kalian pernah mempunyai pasangan yang tidak setia, yakinlah dia bukan yang terbaik untuk kita. Tidak usah mempertahankan seseorang yang seperti itu. Kita harus punya prinsip. Ya, setiap orang punya prinsip yang berbeda dalam hal ini. Hanya saja kalau aku pribadi lebih memilih untuk tidak bersamanya lagi. Ada istilahnya people don’t change.

Meskipun istilah itu tidak selalu benar, tapi dalam hal ini, aku rasa people don’t change itu berlaku. Belum menikah aja udah nggak setia. Gimana kalau udah nikah? Mungkin berubah, tapi mungkin juga begitu lagi. Jauhkan jauhkan jauhkaaaan..  
Jadi aku cerita pengalaman sendiri aja, ya. Waktu masih zaman-zaman baka gitu. Dulu kan masih zaman sms, waktu itu dia menitipkan handphone-nya padaku.Aku iseng buka inbox-nya dong, dan aku membaca pesan masuk yang isinya bukan dari aku tapi nama kontaknya itu ‘Sa’. Aku yang bodoh banget saat itu berpikir “Emang aku pernah sms kaya gini, ya? Kapan?”
Ya emang dasarnya harus ketahuan. Hahah. Jadi, mau sepintar apapun orang menyembunyikan ketidaksetiaan, pasti akan ketahuan juga. Percaya sama aku.
Aku pikir dia menulis namaku di kontaknya itu memang ‘Sa’. Tapi aku sama sekali merasa nggak pernah sms-an sama dia dengan kata-kata yang seperti itu.  Sigh. Aku yakin itu orang lain. Bukan aku. Tapi kenapa dia bikin kontak orang lain itu dengan nama akhiran aku? Jahat, ya. Iya.
Ya, dari sini aja udah ketahuan kan kalau dia ada ‘something’ behind me. Dia pikir menamai kontak orang itu dengan nama akhiranku akan membuat orang tidak curiga. Trik yang cukup pintar untuk anak kelas sebelas seusianya dulu, btw. Ada yang pernah kaya gitu juga nggak? Wkwk. Ini hanya satu dari berbagai macam cerita ketidaksetiaan, ya, baik yang dialami sendiri atau orang lain.
Akhirnya kita sutup. 
Istilahnya udah jelas-jelas dia tuh main sama cewe lain terus apa lagi yang kamu pikirin? Gitu. Kamu mau sayang sama orang yang jelas-jelas udah bohongin kamu? Aku sih nggak.
He who ‘seems’ didn’t want to separate with me said that he prefer me than that girl then he begged me to stay with him. Those only words, dude. In fact, after we separate, he announced that he is dating with her. Funny?
Hal itu membuatku sadar kalau orang yang seperti itu bukan yang terbaik. Kita masih bisa menemukan seseorang yang memang benar sayang kita tanpa kita pernah duga kapan datangnya.

So, girls or even boys, jangan menganggap hal seperti itu adalah akhir dari dunia. Jangan mau dibego-begoin.  Justru harusnya kita bersyukur karena tahu kalau we deserve better. Jangan Cuma karena “tapi aku sayang sama dia..” kamu mempertahankan orang yang nggak worth it buat hidup kamu. Wasting time, you know that?
Intinya, sih, jika hal seperti itu terjadi, ingatlah: you deserve better. Aku selalu bilang ke teman-teman yang mengalami hal seperti itu kalau  “you deserve better.” Biar move on dan melihat kalau orang yang sudah menyakitimu itu bukanlah seseorang yang baik untukmu. Berpikir ke depan dan realistis. Mungkin banyak hal atau kenangan indah waktu sama dia tapi nggak sebandinglah kalau dia udah nggak setia kaya gitu, ngapain masih ingat-ingat kenangan indah kalau kenyataannya sekarang seperti itu? Kamu mau hidup dalam kenangan apa kenyataan? Wake up!
Dan satu lagi, jangan pernah berpikir “bagaimana membuat dia menyesal karena telah tidak setia padaku”. Sebagian besar orang yang tidak setia tidak akan menyesal secepat itu. Mereka mungkin malah menertawakan kita kalau kita sibuk berpikir seperti itu. Lagian, buat apa memikirkan cara agar dia yang tidak setia menyesal karena telah menyakiti kita? Peduli amat lu ama dia?
Masih banyak hal menyenangkan di luar sana daripada sibuk memikirkan hal itu. 
Learn something new. Read. You will be smarter, and you can engage in conversations
You are responsible for your own happiness, not other people.  Give because you have received, not because you expect something. You will break someone's heart, and yours by someone else. That's a fact of life.
Kecuali kalau kamu memang ‘keukeuh’ pengen sama dia. Itu semua pilihan kamu. Kembali lagi, sih, akhirnya mau bagaimana pun semua keputusan ada di tangan masing-masing. Masih ingin mempertahankan dia yang tidak setia atau find someone better who will be the best for you. Jodoh memang siapa yang tahu, tapi aku selalu berdoa kamu (yg pernah ditidaksetiakan) mendapat yang lebih baik dari dia, bukan dia.
Udah, yah, lunas. Hehe

No comments:

Post a Comment

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...