Sunday, 26 April 2015

A[Lo]vengers

Jadi, beberapa hari yang lalu aku iseng upload video 

"Halo, Jakarta. See you!"
ya, intinya sampai keteu lagi, Jakarta ! (Aku memang berniat ke sana lagi bulan depan- yah spoiler. haha)
Tapi siapa sangka kalau video yang aku rekam dua minggu lalu dengan caption "sampai ketemu lagi" ini membuatku ada di Jakarta lagi, secepat ini. Aku sama sekali tidak membayangkan aku akan pergi ke sana di minggu terakhir di bulan April. Tapi kenyataannya aku pergi dan bertemu denganmu lagi. yattaaaa !! *lompat-lompat di halte*
Melihat pemandangan malam yang aku rasa akan selalu indah seperti itu. Fly over warna-warni ini menjadi pemndangan favoritku di Jakarta, deh.

Sabtu, 25 April 2015
Pulang kerja, aku berangkat ke Jakarta. Seperti biasa, aku selalu tidak bisa tidur meskipun ingin tidur iar bangun-bangun sudah di Jakarta. Tapi pikiranku tidak berhenti berpikir rasanya ingin cepat sampai, gitu.
Bandung-Jakarta. Butuh waktu sekitar tiga jam untuk bisa sampai di sana dan bertemu denganmu. Untuk kesekian kalinya, aku selalu deg-degan kalau mau ketemu. Kaya kemarin, aku menunggu dijemput, lalu ada chat yang intinya dia sudah dekat dan ngak lama aku lihat dia dari kejauhan, aku udah deg-degan. Antara pengen lari samperin dia sama takut jatuh karena aku jalan di pinggir trotoar banget.
"Hai." Kata pertama yang sering aku ucapkan kalau ketemu. So kalem banget, sih, itu.
Padahal dalam hati mah "AAAA.. senangnya senangnya senaaaang!! Ketemu lagiii!!" berisik banget, kan. Alhamdulillah :)
Malam itu, dengan sisa kekuattan yang kita punya, kita pergi nonton. Ceritanya malam mingguan #hazeg
Kita pergi ke bioskopnya jalan kaki. Kurang romantis apa coba malam itu? Hehehe.
Ada pemandangan bagus banget yang nggak akan bisa aku lihat kalau nggak jalan kaki. Pokoknya bagus banget. Lihat lampu-lampu sama gedung tinggi ada air-airnya. Mungkin sebagian dari kalian akan berpikir aku norak tapi aku suka pemandangan kaya gitu. Beda aja. Benar in mah my second Paris van Java teh. Hehe. Apalagi waktu itu habis hujan jadi sejuk. Kapan lagi Jakarta sejuk kaya gitu kalau nggak habis hujan? Hehe. Pengen aku foto tapi aku kaya udah lemes gitu, sih.wkwk. Nanti, deh, kalau ke sana lagi, ya..  
Avengers. Film action yang sedang heboh banget dibicarakan di media socia dan di mana-mana.
Aku adalah orang yang tidak begitu tertarik menonton film action, he knows that. But as long as I watch it with him, it really doesn't matter. Karena dia membuat segalanya jadi romance. Hehe. Bahkan nonton Avengers pun jadi romantis aja buat aku, kalau sama dia. x)
Bagiku film action tuh kaya film horror. Aku pasti aja nutup mata kalau ada scene yang sadis (berantem2) hiii. Tapi, kalau dipikir-pikir film action bagus juga, ya. Pesan moral yang tersiratnya tuh dapet banget. Selain itu aku mikir, ini bikin film kaya gini pasti susah banget dari sound, effect dan gambarnya. Keren.
'ngeh' nggak sih? itu kita nonton hampir midnight. Kita dapat yang jam 11 karena jam sebelumnya penuh semua.wow. Avengers. Wow #ApaSasaa . Haha
Sambil menunggu jam 11, kita makan dulu di Lotteria. Aku baru tahu kalau ada tempat makan namanya Lotteria dan itu punya Korea Selatan. Jadi, musik sama tayangan di tv-nya juga Koreaan. Anyeong haseyoo ^^,
Muka ngantuk tapi lapar tapi mau nonton tapi foto dulu x)

Hai, itadakimasu !

nunggu studio-nya dibuka. Tetep ya, kita udah muka bantal bgt. semangat nonton !!
Singkat cerita, film berakhir jam satu pagi. Tapi aku nggak tidur, lohh.
Aaaakk! udah hari Minggu lagi aja.
Kita pulang jalan kaki lagi dan agak horror banget soalnya sepiiii. Hii hi hi hi hi hi
Keesokan harinya, sebelum aku (harus) pulang ....
aku makan onigiri ! Senang sekali kaya di Jepang rasanya enaaak banget semuanya !
Itadakimasu lagii ^^
Terima kasih. Jakarta, Aku senang sekali Doraemonn !
And only with you, time is never enough .. 

Monday, 20 April 2015

Kelas 1



Kalau kebanyakan orang menganggap masa-masa paling indah itu adalah masa SMA, aku tidak.  Aku sudah sering bilang aku tidak suka masa SMA-ku. Aku lebih suka masa SD dan awal kuliah di UNJ. Rasanya beda.
Aku sangat berterima kasih kepada orangtuaku yang telah membahagiakan aku dari kecil. Terbukti waktu aku SD aku senang dan riang sekali. Mungkin dibilang namanya menikmati hidup ya waktu SD itulah. Haha. Kelas 1 . Aku ingat, sebelum diterima di sekolahku aku harus mengikuti beberapa tes seperti menggambar, menulis, membaca, banyak, deh tesnya udah kaya mau masuk universitas #sotau. Waktu itu, aku duduk sendiri dan diberi kertas warna banyak. Aku senang sekali! Pengen bawa pulang buat main di rumah. HAHA. Aku diminta membuat apapun yang aku inginkan dari kertas lipat itu. Karena aku suka bermain, aku jadi tidak merasa kesulitan melipat kertas warna itu. Aku buat rumah, topi, perahu, dompet, kursi, dan kipas. Kipas memang paling gampang dibuat, sih, berguna juga. Haha.
Kalau sekarang aku disuruh membuat beberapa bentuk tadi dari kertas lipat, kayaknya aku lupa bagaimana caranya bahkan mungkin aku butuh tutorial melipat kertas #payah
Harus latihan lagi, ah, harus bisa lagi! Nanti kalau kamu punya anak, mau bagaimana? Masa nggak bisa bikin sesuatu dari kertas lipat? Hayoo.  Dengan membuat sesuatu yang anak kita belum bisa, mereka pasti akan bangga sama orangtuanya apalagi kalau kita mengajarkannya juga. Jadi kaya anak kita nanti cerita ke teman-temannya “Eh, ibuku bisa buat pesawat (kertas), lohh! Nih aku juga bisa coba mana ada ertas, nggak?” Kemudian kelasnya jadi banyak pessawat kertas yang kalau mau terbang harus di-“hah”-in dulu. Btw, sampai sekarang aku masih nggak mengerti kenapa kalau main pesawat kertas kebanyakan harus di-“hah”-in dulu. Ituloh, diberi nafas kita pada ujung lipatannya. Biar apa, sih? Biar terbang? Wkwk.
Selain pesawat kertas, aku suka bikin perahu kertas. Udah kaya Maudy Ayunda gitu. Paling suka kalau hujan yang agak deras membuat arus air depan rumah jadi agak banjir gitu. Aku suka ngapain coba? Yap! Bikin perahu dari kertas bekas terus aku letakkan perahunya ke jalan yang udah kaya sungai itu, kan jadi terbawa arus, tuh. Aku suka bikin dulu yang banyak, baru terus taro di jalan. Ceritanya balap perahu. Sadarkah aku kalau tindakan itu telah mencemari lingkungan? (buang sampah sembarangan bermodus perahu kertas) ya ampun. Aku baru sadar sekarang :( Maafkan aku waktu kecil, ya, bumi.
Kelas 1 itu masih awal-awal aku adaptasi sama lingkungan baru, teman-teman baru, semuanya baru. Perdana gitu, deh #ehem. Hehehe.
Aku ingat wali kelas aku dulu namanya Ibu Ratningsih, tapi lebih sering dipanggil ibu Rat. Beliau baik banget. Sayangnya belum setahun, ibu Rat harus pindah mengajar ke Al-azhar Pusat. Sedih banget  tapi aku nggak nangis. Teman-teman lain menangis. Di kelas kita bernyanyi bersama lagu pileuleuyan sama sapu nyere pegat simpai, yah pokoknya lagu sunda yang sedih. Dan waktu menyanyi itu Ibu Rat menangis. Aku mah apa? Malah membayangkan sapu nyere pegat simpai tuh yang kaya gimana? -___-
Ibu Rat itu guru pertama yang mengajar aku di kelas 1. Kadang, kalau anak-anak lagi susah diatur, beliau juga galak.
Pernah suatu hari aku dan temanku yang aku lupa siapa #astagfirullah hehe (malah nyengir) gatau atuhda ga kebayang wajahnya, yang aku ingat aku nggak sendirian. kita belum dijemput Papa. Lamaa banget. Aku jadi guling-guling di kelas aja (nggak guling-guling juga, sih) gatau ngapain kayaknya aku dulu nggak bisa diam. Lalu Ibu Rat datang ke kelas, “Belum dijemput? Mau lihat buku ini nggak?” Semacam buku yang besar penuh foto pemandangan kehidupan orang-orang di Indonesia. Ada keterangannya juga. Aku duduk di samping beliau yang menunjuk gambar sambil membacakan keterangannya lalu menceritakan yang beliau tahu tentang  foto itu. Ada foto suku apa (lupa) yang kalau pake anting sampai berat banget sampai telinganya memanjang, ah banyak, deh, aku paling ingat beliau cerita tentang pasar apung yang ada di Kalimantan.
“Jadi, kita kalau belanja pake perahu.”
“Beneran, Bu?”
“Iya.”
Kemudian aku terkagum-kagum.
Kaya yang di iklan RCTI itu, geuning. Ingat, kan, dulu iklan RCTI ada scene aktivitas pasar apung? Duh, itu buku masih ada nggak, ya? di sekolah? Bahkan judulnya pun aku tidak ingat x(
Buku bagus, tuh. Aku suka baca (lihat) berulang kali.
Terima kasih untuk ilmu dan kenangannya, Bu.
Setiap pagi Mami sudah menyiapkan sarapan. Aku biasa sarapan telur (pakai garam), susu, dan minum scott emulsion kutumbuh besaar. Hehe. Lalu Papi mengantarkanku ke sekolah yang jaraknya cukup jauh itu. Kadang, aku suka nebeng tetangga aku yang juga teman sekelasku namanya Andika. HAHAHA. Budayakan nebeng dari kecil -__- yaa ngga gitu juga, sih, sebenarnya. Kalau bisa bareng ya kenapa nggak? Lagian searah. Tapi, selama aku kalau nebeng sama dia (papanya), aku nggak pernah ngobrol loh, sama Andika HAHA. Bahkan sampai lulus, jarang banget.
Kadang, Papi suka nungguin aku sampai pulang sekolah.  Jadi aku nggak pernah berangkat dan pulang sendiri. Kadang aku diantar jemput sama mami, kadang sama papi. Seringnya sama Papi soalnya Mami mengurus ade gue yang masih bocah di rumah. Dan seringnya aku pasti tidur di angkot. Bangun-bangun udah nyampe aja. HAHA.
Aku ingat pertama kali belajar matematika, pake sedotan warna-warni. Mami menggunting sedotan lalu mengajarkan aku berhitung. Setiap mau ulangan atau malam setelah sekolah, mami suka bacain ulang pelajaran dan ngetes aku. Aku yang sambil main (tidur-tiduran) tinggal jawab-jawab aja #azeg #pinterLuSa Alhamdulillah. Hehe. Prestasi membanggakan waktu kelas 1 itu aku mendapat ranking 2. Yay!  Dapat sepeda dari kakek di Jakarta. Sepeda wim cycle yang ada di iklan warna pink keunguan. Aku suka sekali !! Terima kasiiiih ^^,
Banyak, sih, moment kelas 1 tuh. Dan kayaknya setiap generasi ada trending topic sendiri, deh. Ingat pulpen lucu yang ada wanginya? Dulu aku punya banyak. Ada tiga. Dan suka aku kalungin, lalu aku merasa bangga. HAHAHA PLEASE. Jadi, kalau udah nulis/gambar kertasnya aku cium dulu. Padahal mah racun katanya ya, itu tuh? Lalu ada trend tas dorong. Aku pernah cerita tentang tas dorong di postingan lama aku :)
Cerita Kelas 1 sampai sini, ya. Nantikan cerita kelas lainnya x)

Friday, 17 April 2015

My Second Paris van Java



Halo, aku kangen..
Teng terengtengteng (bayanginnya suara piano, ya, bukan suara kuali di ketuk- udah kaya jualan nasi goreng, duh jadi lapar.)

11 April 2015
Malam itu aku senang sekali, doraemon!
Rasanya kaya mimpi aku bisa ada di Jakarta. Lately, aku merasa kaya pengen get lost somewhere, jauh dari Bandung (read: Jakarta) hehe. Kenapa Jakarta? Karena ada dia.
Betapa bersyukurnya aku saat inginku terkabul hari itu. Alhamdulillah ..
Sore itu, aku berangkat ke Jakarta.  
[Backsound Aitakatta-JKT48 /Aitakatta, aitakatta, aitakataa ! Yes! Denganmuu/]
Di perjalanan, aku memilih untuk tidur biar pas bangun udah sampai Jakarta aja. Jadi seakan-akan seperti mimpi yang ketika aku bangun jadi kenyataan, begitu.
Tidur, sih, sebentar tapi karena rasanya nggak sabar ingin bertemu. Kalau udah keluar pintu tol itu kaya “Welcome to Jakarta” terus ada hujan kertas warna-warni gitu dan aku dadah-dadah ke orang  dari atap mobil. #sapeLuSa [kemudian hujan botol kemasan]
Jadi, saking semangatnya aku sampai nggak makan siang karena ingin cepat berangkat. Hasilnya aku merasa lapar di perjalanan. Tapi ada orang yang duduk di sebelah aku menawarkan makanan ringan keripik singkong Kusuka, -dirimu kusuka kuberlari sekuat tenaga. (malah nyanyi)
“Ambil aja.” Aku yang tidak bisa membohongi diriku kalau aku lapar ya aku ambil .__.
Aku tahu istilah don’t talk to stranger apalagi menerima makanan dari stranger. Tapi, gimana, ya.. lapar.
Nggak lama setelah itu dia gini, “Ini abisin aja.” HAHAHA rejeki banget, kan. Alhamdulillah.

“Km di mana?” pertanyaan yang bikin aku deg-degan selama macet itu karena aku nggak tahu aku di mana x( . Lihat kanan kiri semuanya mobil.  Gedung tinggi pun nggak kelihatan itu gedung apa karena kaca mobil yang gelap.
“Tanya, dong, ke orang itu di mana?”Katanya. Hweee T^T makin panik aja kalau udah kaya gitu. Bodoh banget, kan, aku kenapa nggak daritadi nanya ke orang kalau aku lagi ada di mana. Baka saachan.. Ampunnn.
Mungkin karena panik jadi nggak kepikiran nanya ke orang. Setelah bertanya, aku akhirnya turun di depan kantor wali kota Jakarta Selatan. Orang-orang yang satu travel sama aku mungkin mikirnya “ini anak baru pertama kali ke Jakarta apa gimana, sih.” wkwk. Bomat :P
Aku turun, lalu berdiri di bawah pohon menunggu dia. Tahu dia lagi otw ke tempatku aja aku senang banget banget banget >,< can’t wait!
Menghirup udara Jakarta lagi. Senang! Udara habis hujan, gitu. romantis bangettt #mulai
Nggak lama, (ini beneran nggak lama, loh) ada motor klakson-klakson, jaraknya sekitar 3 meter dari tempatku berdiri. Ketika aku menoleh ke sumber suara, (slow motion, please) hehe.
“Kakak !!” Seruku dalam hati. Pengen teriak tapi nanti Kakaknya malah kabur lagi
Tanpa bengong dulu aku langsung lari ke sana. Agak susah karena aku pake heels jadi langkahku kecil. Kenapa aku lari? Karena kusenang bila berlari kencang #Lah. Haha. Yaampunn. Senangnyaaa!
Setelah menempuh perjalanan lebih dari tiga jam, terus bertemu, rasanya capek itu nggak ada. Yang ada di dekatnyaa aku lebih tenang /nyanyiLagi/
Malam itu, adalah pertama kalinya aku menemukan sisi keromantisan dari kota Jakarta.
Kaya “ini seriusan di Jakarta? Kok indah banget.” gitu.
Ini aslinya bagus banget, loh. warna lampunya ganti-ganti kaya pelangi
Karena selama aku ke Jakarta, bahkan selama tinggal di Jakarta, aku nggak pernah merasa atau berpikir kota ini indah. Biasa aja. Semakin aku sadar kota Jakarta ini indah ketika kita jalan-jalan random malam itu. Aku senaaaang sekali.Jalan-jalan di Jakarta pake motor itu rasanya beda banget sama jalan-jalan pake mobil #yaiyaLah tapi kayaknya kalau sama dia aja sih rasanya bakal indah kaya gitu. Kalau sama tukang ojeg mungkin pasti bakal biasa aja.
Jadi langsung banget menghirup udara Jakarta malam hari. Lihat gedung-gedung tinggi, lampu-lampu, dan orang-orang dengan aktivitas mereka masing-masing.  Kalau boleh jujur, waktu di jalan rasanya aku pengen merentangkan tanganku terus bilang “I’m fly.” #Lah #diKiradiKapal #Titanic (?) HAHAHA.
Tapi ya nggak aku lakuin lah. Kalau aku kaya gitu mungkin aku langsung diturunin di jalan. Ya? Iya.
Orang-orang mungkin ada yang berpikir “Lebay lu ah, Sa. Apa indahnya, sih?”
Indahnya? Bersamanya. ^^,
Kalau kalian temanku, mungkin kalian akan ikut senang mendengarnya, bukan malah ngatain lebay. Heho. Tapi ya, nggak apa-apa. Pada dasarnya aku bomat. Ini ceritaku. Kalau ada yang merasa aku lebay, kenapa masih baca? Hayooo. Hehe.
Aku sendiri nggak merasa lebay karena memang itu yang aku rasakan. Bahagia yang aku senang.
Aku bersyukur banget, Alhamdulillah.
Apalagi aku juga bisa bertemu salah satu member FDNR. Kau tahu? Lagi, itu mimpiku yang jadi kenyataan. Allah mengabulkan doaku melalui dia. Aku bisa ke Jakarta, bisa bahagia, bisa bertemu teman, bahkan bisa ke teater. Itu semua doaku dari dulu.  Pengen nangis tau nggak, sih :”)
Terima kasih, sudah membawaku melihat sisi lain Jakarta yang ternyata indah. Sudah membawaku bertemu temanku, membawaku mencari gogonokocha ketika aku sakit perut. Pengen nangis lagi sih waktu aku sakit perut itu terus Kakak ajak aku cari gogonokocha biar aku sembuh :""( #cengengBanget. Bukan pengen nangis kenapa, tapi aku senang banget. Di saat seperti itu kakak masih ngasih semangat aku buat cari gogonokocha. (udah gatau mau pake emot apa). Semoga nanti kita bisa menemukan gogonokocha, yaa :D//
All I know that Jakarta is the second Paris van Java after Bandung. and I love you. 

Thursday, 16 April 2015

deserve better



Halo, melanjutkan tulisanku yang sebelumnya tentang ketidaksetiaan.
Semoga hal seperti itu tidak pernah terjadi di kehidupan kita, ya. Kalau pernah … kalian tahu, kan? Everything happens for a reason. So, yeah. You deserve better. Move on!

Jika kalian pernah mempunyai pasangan yang tidak setia, yakinlah dia bukan yang terbaik untuk kita. Tidak usah mempertahankan seseorang yang seperti itu. Kita harus punya prinsip. Ya, setiap orang punya prinsip yang berbeda dalam hal ini. Hanya saja kalau aku pribadi lebih memilih untuk tidak bersamanya lagi. Ada istilahnya people don’t change.

Meskipun istilah itu tidak selalu benar, tapi dalam hal ini, aku rasa people don’t change itu berlaku. Belum menikah aja udah nggak setia. Gimana kalau udah nikah? Mungkin berubah, tapi mungkin juga begitu lagi. Jauhkan jauhkan jauhkaaaan..  
Jadi aku cerita pengalaman sendiri aja, ya. Waktu masih zaman-zaman baka gitu. Dulu kan masih zaman sms, waktu itu dia menitipkan handphone-nya padaku.Aku iseng buka inbox-nya dong, dan aku membaca pesan masuk yang isinya bukan dari aku tapi nama kontaknya itu ‘Sa’. Aku yang bodoh banget saat itu berpikir “Emang aku pernah sms kaya gini, ya? Kapan?”
Ya emang dasarnya harus ketahuan. Hahah. Jadi, mau sepintar apapun orang menyembunyikan ketidaksetiaan, pasti akan ketahuan juga. Percaya sama aku.
Aku pikir dia menulis namaku di kontaknya itu memang ‘Sa’. Tapi aku sama sekali merasa nggak pernah sms-an sama dia dengan kata-kata yang seperti itu.  Sigh. Aku yakin itu orang lain. Bukan aku. Tapi kenapa dia bikin kontak orang lain itu dengan nama akhiran aku? Jahat, ya. Iya.
Ya, dari sini aja udah ketahuan kan kalau dia ada ‘something’ behind me. Dia pikir menamai kontak orang itu dengan nama akhiranku akan membuat orang tidak curiga. Trik yang cukup pintar untuk anak kelas sebelas seusianya dulu, btw. Ada yang pernah kaya gitu juga nggak? Wkwk. Ini hanya satu dari berbagai macam cerita ketidaksetiaan, ya, baik yang dialami sendiri atau orang lain.
Akhirnya kita sutup. 
Istilahnya udah jelas-jelas dia tuh main sama cewe lain terus apa lagi yang kamu pikirin? Gitu. Kamu mau sayang sama orang yang jelas-jelas udah bohongin kamu? Aku sih nggak.
He who ‘seems’ didn’t want to separate with me said that he prefer me than that girl then he begged me to stay with him. Those only words, dude. In fact, after we separate, he announced that he is dating with her. Funny?
Hal itu membuatku sadar kalau orang yang seperti itu bukan yang terbaik. Kita masih bisa menemukan seseorang yang memang benar sayang kita tanpa kita pernah duga kapan datangnya.

So, girls or even boys, jangan menganggap hal seperti itu adalah akhir dari dunia. Jangan mau dibego-begoin.  Justru harusnya kita bersyukur karena tahu kalau we deserve better. Jangan Cuma karena “tapi aku sayang sama dia..” kamu mempertahankan orang yang nggak worth it buat hidup kamu. Wasting time, you know that?
Intinya, sih, jika hal seperti itu terjadi, ingatlah: you deserve better. Aku selalu bilang ke teman-teman yang mengalami hal seperti itu kalau  “you deserve better.” Biar move on dan melihat kalau orang yang sudah menyakitimu itu bukanlah seseorang yang baik untukmu. Berpikir ke depan dan realistis. Mungkin banyak hal atau kenangan indah waktu sama dia tapi nggak sebandinglah kalau dia udah nggak setia kaya gitu, ngapain masih ingat-ingat kenangan indah kalau kenyataannya sekarang seperti itu? Kamu mau hidup dalam kenangan apa kenyataan? Wake up!
Dan satu lagi, jangan pernah berpikir “bagaimana membuat dia menyesal karena telah tidak setia padaku”. Sebagian besar orang yang tidak setia tidak akan menyesal secepat itu. Mereka mungkin malah menertawakan kita kalau kita sibuk berpikir seperti itu. Lagian, buat apa memikirkan cara agar dia yang tidak setia menyesal karena telah menyakiti kita? Peduli amat lu ama dia?
Masih banyak hal menyenangkan di luar sana daripada sibuk memikirkan hal itu. 
Learn something new. Read. You will be smarter, and you can engage in conversations
You are responsible for your own happiness, not other people.  Give because you have received, not because you expect something. You will break someone's heart, and yours by someone else. That's a fact of life.
Kecuali kalau kamu memang ‘keukeuh’ pengen sama dia. Itu semua pilihan kamu. Kembali lagi, sih, akhirnya mau bagaimana pun semua keputusan ada di tangan masing-masing. Masih ingin mempertahankan dia yang tidak setia atau find someone better who will be the best for you. Jodoh memang siapa yang tahu, tapi aku selalu berdoa kamu (yg pernah ditidaksetiakan) mendapat yang lebih baik dari dia, bukan dia.
Udah, yah, lunas. Hehe

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...