akan ada suatu waktu ketika kau merasa
lelah dengan dirimu sendiri. akan ada suatu waktu ketika kau merasa tidak bisa
mengerti perasaanmu sendiri. sendiri .. sendiri .. sendiri .. yaiyalah masa
berdua. emang diri kamu ada berapa!? -ignore-
jadi, aku sedang berada pada 'suatu waktu'
itu. Ya, aku rasa begitu. orang lain mungkin sudah tidak mengerti dengan jalan
perasaanku sejak awal. Maksudku, sejak aku menyadari dan mengakui kalau aku
menyukainya. Menyukai dia yang aku sendiri (sendiri lagi) tidak tahu keberadaannya.
ya dia ada, sih. hanya saja dia itu seperti nggak ada di hariku. ya memang
nggak ada juga, sih, ya, mau di apain. Heup!
Sudah kubilang, aku ini bagaikan seorang
fans yang menyukai seorang artis. di mana biasanya hubungan antara artis dengan
fans-nya itu semacam rasa bertepuk sebelah tangan. seorang fans sudah pasti
menyukai idolanya, tapi sang idola belum tentu menyukai kita. respect mungkin
iya, berterima kasih karena telah menyukai, mendukung, dan lain sebagainya.
tapi untuk memiliki rasa yang sama seperti fans itu mungkin tidak.
Orang-orang bisa melihat betapa awkward aku
menyukainya. Untuk memulai ercakapan saja aku tidak berani. aku hanya menunggu
hari-hari penting saja, seperti hari ulang tahun, misalnya. Agar aku bisa
-setidaknya- 'menyapa'mu.
"Apa yang kau suka darinya?"
"Kenapa kau menyukainya?"
"Bagaimana bisa kau menyukainya?"
sebenarnya aku benci dengan pertanyaan itu.
Memangnya kenapa? apa urusanmu dengan perasaanku? aku menyukainya. lalu apa
masalahmu?
Begitulah kesewotanku terus mengalir sampai
'suatu waktu' itu datang.
Ya, aku lelah. mungkin lelah mengaguminya.
aku lelah dengan perasaan ini. perasaanku mungkin tidak tulus karena aku
-memang- berharap dia juga punya perasaan yang sama. mungkin itu yang membuatku
lelah. ah, kebanyakan mungkin.
'suatu waktu' ini membuatku berhenti untuk menunggu hari ulang
tahunnya, meskipun aku masih mengingatnya.
No comments:
Post a Comment