Monday, 13 January 2014

Rangkaian Kata



Beberapa waktu lalu, kala sore mulai menua. Dilahirkannya aneka warna manis di ujung langit. Menebar hangat yang sesekali membuat kedua bola mataku menyempit.
Di sini, di tempat yang begitu jauh dari jangkauanmu. Aku hanya tersenyum dan kembali membaca sederet kata yang kaucipta, berulang-ulang. Membuatku mengangguk, tersipu, dan terenyuh. Seolah-olah saja hati kecilku pun merasakan yang kaurasa. Seakan-akan itu adalah sesuatu yang kauucapkan untukku, padahal mungkin saja, tidak. Berlebihan barangkali, namun nyatanya memang begitu.
Aku mau mencintaimu. Aku mau dicintaimu.
Bagaimana?
Seandainya aku bukan sosok yang kau harapkan. Tak apa. Aku tak akan terluka ataupun tersinggung. Sebab cinta bukan hanya mengajarkan aku kebahagiaan, namun juga kekuatan bertahan.
Aku bukan pengecut yang senang memperhatikanmu dari kejauhan. Aku hanya tak bisa mengungkapkan perasaan kepada kau yang sedang mengharapkan hati lain. Tak lucu, bukan, aku jatuh cinta dan patah hati dalam waktu yang sama. 

- baris aksara

No comments:

Post a Comment

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...