Tuesday, 11 October 2016

Rindu (lagi)

Dia nggak suka fairy tale. Dia nggak begitu tertarik dengan hal-hal yang berbau dongeng, kisah klasik putri dan pangeran, apalagi DRAMA. Satu lagi, dia nggak begitu suka makanan manis.
Dan dia (sebutlah) jatuh cinta pada perempuan yang menyukai itu semua.
***
Aku nggak suka film action, science fiction dan film mikir lainnya. Aku juga nggak begitu suka acara WWE Smack down dan hal-hal yang berbau kekerasan meskipun itu hanya sebuah film yang intinya ga ada yang beneran.
Dan aku merindukan laki-laki yang menyukai itu semua. 


Bahkan saat menulis ini aku sedang merindukannya. Andai boleh kuucap rindu setiap hari, mungkin aku akan melakukannya. Nggak ada yang larang juga. Aku bebas bilang rindu kapan saja. Sebenarnya tanpa aku bilang pun dia pasti tahu. Tapi kadang aku nggak peduli  dan tetap mengirim pesan singkat 'Aku kangen'.
Dua kata yang nggak akan mengubah apa-apa selain rasa ingin bertemu yang semakin kuat. Bodo amat. Pokoknya aku kangen.

Mungkin kalian (bahkan dia sekalipun) nggak tahu kalau aku pernah nangis hanya karena aku kangen sama dia. Dan sekarang kalian tahu.
Pernah heran kenapa aku bisa selalu kangen sama dia? Aku sendiri nggak tahu. Perasaan ini nggak berubah dan selalu ada setiap aku atau dia harus pulang. Sampai sekarang. Aku percaya, akan ada saatnya aku bisa ketemu dia setiap hari. Akan ada saatnya aku bisa dengar suara dan ceritanya setiap hari.

Aku bukan tipe orang yang suka mengungkapkan isi hati lewat status. Sekali-kali mungkin iya. Tapi kalau urusan perasaan, aku selalu berusaha menahannya. Menurutku orang lain nggak perlu tahu. Kalaupun mereka tahu, lalu apa? 

Dan sekarang aku membiarkan siapa saja yang membaca tulisan ini tahu bahwa aku merindukannya.

2 comments:

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...