Tuesday, 27 September 2016

Jera-WHAT?

KATANYA munculnya jerawat adalah salah satu ciri-ciri seseorang yang sedang mengalami pubertas. Bukan katanya sih itu ada di buku pelajaran biologi. Wkwk. 
Jadi kaya perubahan hormon gitu kan, muncul deh jerawat. Meskipun nggak semua mengalaminya. Kayaknya jerawat juga tergantung dari jenis kulit kita juga dan bagaimana kita menjaga kebersihan muka. 

"Jerawat itu tandanya orang hidup." Setidaknya itu yang Papi bilang waktu tahu anaknya sedih karena jerawatan banyak banget. Ya.
Aku nggak ingat kapan dan di mana jerawat pertama aku muncul. Ya.. nggak penting juga, sih.
TAPI yang jelas pas masuk SMP aku mulai jerawatan. Waktu SD kelas 6 kayaknya belum deh. Apa udah, ya? Aku nggak inget. Kayaknya waktu SD  aku nggak pernah ribet mikirin muka aku gimana. Ga pernah ngaca lama-lama. Ga pernah bawa sisir, parfum, dan kaca ke sekolah kaya temen-temen yang lain. Like literally bodo amat. wkwk. #siSasa

OH IYAA! Aku ingat!
Jadi, waktu baru masuk SMP tuh aku beli pelembab yang kata iklannya bisa mencerahkan wajah. Ya aku pake lah. Siapa sih yang nggak mau wajahnya cerah? 
Eh, tapi malah jadi jerawatan banyakkk banget. Banyaknya tuh parah. P-A-R-A-H. Aku ada tuh foto waktu aku lagi jerawatan yang udah kaya helm full face. Aku nggak tahu harus gimana soalnya kalau ke dokter kan mahal. 

Banyaknya jerawat yang ada nggak membuat aku kehilangan percaya diri. Ya aku biasa aja kaya yaudahlah, gitu. Nggak ada yang namanya skin care, apalagi perawatan.
Paling cuma beli sabun cuci muka aja. Itu pun ganti-ganti karena merasa nggak ada yang cocok. Baru pas SMA aku mulai sedih. Kata orang, kalau ada jerawat biarin aja nanti juga ilang sendiri. MANA!? Ga ilang-ilang. T^T

Meskipun selama itu aku terlihat cuek, di lubuk hati yang paling dalam aku sedih. Aku juga pengen punya muka mulus kaya artis Korea. Mulailah aku maskeran, bersihin muka hampir tiap malam sebelum tidur. Tapi hilang satu muncul satu (untung nggak seribu).
Gitu aja terus sampai berapa kali ganti sabun cuci muka nyari yang cocok. Beli pelembab yang katanya bisa menyamarkan bekas jerawat, segala macem. "Kalau jerawatan jangan pake poni. Rambut kan kotor kena debu juga." Oke, aku cobain panjangin poni tapi nggak ngaruh juga. 

Punya wajah bersih itu penting. Banget.

Apalagi (dulu) aku pengen jadi pramugari. Ya, pramugari adalah cita-cita aku yang nggak kesampaian. Aku gagal ke tahap selanjutnya karena aku jerawatan. Waktu itu aku disuruh perawatan sama yang nilainya. Serius. Beliau bilang gini, "Coba poninya ke atasin. Kamu jerawatnya lumayan banyak ya. Coba perawatan dulu deh." Katanya sambil senyum. 
Beberapa hari kemudian pas lihat pengumuman kandidat yang lolos, nama aku nggak ada dong.
Kebayang nggak rasanya gimana kalau jadi aku waktu itu? 
Aku sempat berandai-andai, coba aku diobatin dari dulu. Coba aku rawat muka yang bener dari dulu.
Tapi terlepas dari itu semua mungkin emang harus ga lolos aja.

Jadi sebenarnya buat dede dede yang lagi puber dan mulai jerawatan, jangan berpikir "Ah, nanti juga ilang sendiri." gitu. Iya, sih, mungkin nanti kalau kalian sudah beranjak dewasa jerawatnya ilang. Tapi gimana kalau nggak? Hayoo.
Selama masih bisa diobatin, obatin aja. Harus rajin rawat muka apalagi masih muda. Hehehehe. Lagian, kalau punya muka bersih yang seneng kan kita-kita juga. #selfreminder
Tapi jangan sampai galau-galau amat cuma karena jerawat, ya.

Waktu awal kuliah aku bisa dibilang nggak merawat wajah aku dengan baik. Bahkan nggak peduli mau aku ke kampus kucel, kusam, mengkilap atau berminyak gitu muka karena seharian habis kerja. Tiba-tiba ada temen cowo aku dia bilang gini, "Sa, kamu suka cuci muka, nggak?"
"Nggak. Kenapa?" Jawabku.
"Cobain deh sebelum ke kampus cuci muka gitu pake sabun. Biar lebih cerah."
Cowo loh yang ngomong. Kebayang nggak sih muka aku se-kucel apa sampai ada cowo yang bilang gitu? Yap. Dia bilang dia aja suka cuci muka dulu pake sabun muka dan sabunnya selalu dibawa-bawa. Lah aku? 
Kok lo kalah sama cowo, sih, Sa?

-kemudian hening-

"Gimana orang mau tertarik sama lo kalau lo sendiri nggak ngerawat diri?"
"Ah, kalau dia tulus dia ga akan liat kita dari penampilan kok, tapi hati kita."
You know what? GAK MUNGKIN!
Mau kaya apapun, hal pertama yang terlihat dan pasti dilihat adalah penampilan. 
"Tapi orang yang baik itu pasti akan sayang sama kita gimanapun keadaan kita. Mau kita jerawatan kek apa kek, kalau dia baik dia pasti bakal tetap sayang sama kita dan nerima kita apa adanya."
Hm. Terus kalau dia cinta apa danya, lo mau gitu-gitu aja gitu? Nggak, kan? :)
Komentar "Sasa ih kamu jerawatnya makin banyak.", "Sasa itu jerawat yaampun." yang mungkin mereka yang lihat tuh kaya jijik gitu ya liat muka aku(?)
ya komentar kaya gitu mau nggak mau aku dapet dari orang-orang di sekitar aku. BT ga kalau ada yang komentar gitu? Iya. Tapi emang kenyataannya gitu mau gimana.

Dalam hal ini aku juga pernah gagal berkali-kali (sekarang juga belum berhasil banget tapi much better lah). Aku pernah beli obat di apotek, beli sabun muka mahal yang katanya bagus, beli apalah segala macem buat muka tapi kaya nggak ada hasilnya gitu. Seiring berjalannya waktu dan berkat dukungan pacar #ehem aku terus berusaha dan semangat buat lebih merawat diri aku. Kalau lihat foto tahun lalu, jerawat aku banyaaaak banget. Ya, kelihatan beda lah sama sekarang. Alhamdulillah. 

Sekarang, teman-teman komentarnya kaya gini, "Sa, kamu sekarang jadi beda, ya, semenjak punya pacar. Jadi lebih cerah." wahahaha. Seneng ga dengernya? Seneng.
Terima kasih selalu semangatin aku dengan caramu sendiri. Saat banyak perempuan yang lebih 'terawat' mukanya di luar sana, tapi dia masih tetap sama aku. Berusaha ngasih semangat dan bantu aku biar bisa punya muka yang bersih. I think that's a true love is.  #AkhirnyaBaper :)

Saturday, 24 September 2016

My O-cooking-tober List

Hulaaa!
Siapa nih yang diam-diam masih suka mengunjungi blog aku?
Kangen sama tulisan aku, yaaa? Hehe.
Ada banyak draft yang belum aku publish karena emang tulisannya ga belum ada yang beres. Huft.
Dan malah tulisan ini yang di post karena tadi kepikiran ini gitu aja.

Waktu aku lagi iris-iris bawang buat masak sarden, tiba-tiba aku sadar selama jadi anak kost aku bisa dibilang nggak rajin-rajin banget masak. Nggak rajin-rajin banget = Malas.
Lihat aku. Kemampuan masak aku masih jauh diatas standard istri idaman.
Padahal di tempat aku itu ada dapur, kulkas, dan semuanya.
Kenapa nggak aku manfaatkan fasilitas ini buat KONSISTEN masak?

Kalau mau cari alasan, aku pasti bakal bilang "Boro-boro masak. Pulang kerja aku harus kuliah. Pulang kuliah itu malem aku udah cape banget." :( #Payah
Tapi asli emang cape, sih.
'Cape' sering kali banget menjadi excuse aku buat nggak masak.
Terus aku pikir, gimana nanti kalau suatu saat aku jadi ibu rumah tangga?
Masih mau pake alasan 'cape'?

Kebayang nggak, sih, misalnya pas suami kamu pulang kerja terus nanya:
"Sayang, aku lapar, nih. Hari ini kamu masak apa?"
"Hmm.. Maaf, hari ini aku nggak masak soalnya aku cape."
Your husband must be like, "What The Hehh!!!?"
Nggak. Nggak. Nggak. Aku  nggak boleh kaya gitu. Aku harus jadi istri yang profesional. #Hazeg #intermezo

So, kalau biasanya aku cuma masak telur dadar, mi kornet, omelet mi, sarden, goreng ayam, nasi goreng, dan menu sederhana lainnya. Sekarang aku harus bisa bikin sayur dan menu makanan yang levelnya lebih tinggi. Selain hemat, skill masak aku jelas akan terasah.

Aku suka nonton tutorial masak, video-video resep gitu tapi nonton doang, udah. Jarang banget ada yang langsung aku coba bikin. Nah, nanti sepertinya aku akan update masakan apa aja yang udah aku buat lengkap dengan review dan resepnya. Biar aku rajin dan jadi pinter masak terus masuk kriteria calon istri goals deh. wkwkwk. #ApaanLagi

Minggu depan aku mau coba olah buncis. Cukup menantang karena kan harus potong miring-miring gitu kan. Masih bingung nih antara bikin sayur buncis yang pake kuah apa ditumis yaaa?

Stay Tune! 

Monday, 19 September 2016

My Qualovety Time: Train to Busan

It was raining on saturday night and it has been a very loooong time no hang out in saturday night with him. Yeah, as I remember.
I don't mind.
We don't have to do window shopping -even true shopping-, watching movies in theater, have a fancy dinner like EVERY saturday night. Since (for me) the most important thing is being with him. Sounds cheesy but that's it.
After had dinner at warteg, actually the place is not like warteg at all so let's say that is mini restaurant, he offered me to hang out but I refuse it.

"Do you want to watch this?" He showed me his Macbook, Train to Busan movie poster.
"Busan? It is Korean movies, isn't it?"
Kinda don't believe it since he doesn't like both Korean movies and drama. I was like 'What's happen with you? Wowowoo, seems like 8th miracle in the world is happen tonight!!' 
"Don't get me wrong, it's horror." He said.
"........"
((It's horror))
Okay.
Forget about 8th miracle in the world. It's not gonna happen anyway. wkwk.


So, what's the first thing that pop up on your head when you hear Busan?
Bussan with double S
Some people might imagine it.
Hey, where's the train? Why there are only motorcycles??
#Intermezo

Okay back to our topic.
You know what? I don't really like horror and action movies.
Caution! I have unexpected scream whenever I watch it. And just like what I always said, I can watch it as long as I'm with him. And my FDNR friends. Only. So, let's watch ittt!!
Btw, I watched it with him and his sister. It was very fun. XDb

Anyeong Haseyoo ^^, 

Train to Busan Auto Finance

Don't worry, I will not write any spoiler here but if only I didn't know it is horror maybe I would not close my eyes from the very first time and hide behind his back for almost 2 hours. :P
The opening is quite scary for me. I mean, this movies is TOTALLY scary from the beginning. wkwkwk. Cool.
There are many things we can learn from this movie.
But I was so tired watching this kind of movie. It feels like you've had -never ending- run. I even couldn't take my breath and I cried for some scenes. 
Actually, I don't want him to see me cry just because the movie but I couldn't hold my tears down. T^T  #ngeDramaDetected

Trust me, Cooling Down is Needed
 
Just like ride a roller coaster, I need a cooling down after watch this movie. I really need it.
So I asked him to watch anything in order to make me relax. *Take a deep breath*
"How about We Bare Bears baby?" that's my favorite one. x)
"Have you watch it?"
"Ya."
"Hmm, let's find film that neither of us never watch before." He kept scrolling.
"Hagemaru! Let's watch Hagemaruuu!"

Hagemaruuu. Haaaai!

We watched it on youtube and it made me laugh after all and I feel much better. :)
That was my qualovety time with him last saturday night.
Busan Gwangandaegyo Bridge
and If someday I visit South Korea with you, I dare us to go to Busan - by train!

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...