Tuesday, 12 January 2016

tik--------tik--------tik

Ini memang bukan pertama kalinya waktu terasa berjalan sangat lambat. Bahkan pergerakan jarum detik di jam tanganku terdengar begitu ‘tik--------tik--------tik’. Ya, lambat.
Semua terasa lambat karena aku sedang menunggu.   
Aku tidak bisa pura-pura sedang tidak menunggu apapun disaat aku sangat merindukannya.

Masih ada –kurang lebih–  345.600 detik yang harus aku lewatkan sampai aku bisa bertemu dengannya. Aku harus menunggu se-lama itu untuk bertemu dengan orang yang aku rindukan dan tentu saja dia juga merindukanku.
Bukan aku ke-GR-an, hanya saja aku tidak akan se-‘gila’ ini kalau hanya aku yang merindukannya. Aku tidak akan menunggu bahkan sampai menghitung setiap detik yang berjalan kalau hanya aku yang ingin bertemu dengannya.
Memang benar, menunggu adalah hal yang tidak menyenangkan, bagi hampir semua orang.   
Setidak suka apapun kita, ketika menginginkan sesuatu, ada kalanya kita memang harus menunggu.
Aku tidak bisa membuat waktu berjalan lebih cepat sehingga aku tidak punya pilihan lain selain menunggu, sekalipun pilihan lain itu selalu ada.
Kau tahu, pilihan lain selain menunggu? Pergi.
Tapi, 
aku tidak akan pergi karena aku ingin tinggal, bersamanya.

No comments:

Post a Comment

Dua Puluh Tahun

Tenang, kali ini kita tidak akan bertemu aku 20 tahun lalu. Haha. Dua puluh tahun adalah alasanku 'menolak' orang yang pertama kali ...