Halo! Sudah lama tidak menyapa blog
sendiri. He he he. Sibuk? Iya. Huff *niup poni*
Aku nggak usah tanya kabar, ya? Hehe. Masih
ada gitu yang suka baca postingan di blog ini? Setelah cerita galau yang
mengharuskanku untuk move on alias poho.
Bosan, ya, ceritanya dia lagi , dia lagi.
Maafya dia, aku cerita tentang kamu wae.
Ehh, aku kan belum cerita kelanjutan yang masih tertahan ya. Baiklah.
Ready?
When
the day you’re waiting is come ..
Udah baca surat untuk sebuah kehidupan?
Kalau belum, baca dulu gih! Kalau males, yaudah.
Dari surat yang sepanjang itu, intinya aku
menunggu hari di mana aku bisa menyapanya tanpa membuatnya merasa terganggu.
Hari apakah itu? Benar! Hari ulang tahunnya! Sejak dia 'menghilang' aku tidak
memilih pilihan lain selain menunggu hari itu.
Percaya tidak percaya, akhirnya hari itu
datang! Menjelang hari itu, Jantungku berdebar ga jelas. Lebay, memang. Aku
senang sendiri. Hahaha. Meskipun aku tahu tidak ada yang spesial tentangku
dimatanya.
Apalagi beberapa hari sebelum hari ulang
tahunnya, aku nggak sengaja tahu kalau dia baru saja 'berkencan' dengan siapa
aku ga kenal. Ke tempat yang mungkin sama ketika dia mengajakku, bahkan mungkin
lebih banyak. Ya, nggak sengaja. I was way too kepo sendiri.
Singkat cerita, pulang kerja, sekitar pukul
lima sore, aku masih belum mengucapkan apapun padanya. Aku mulai ber-drama. Aku
mengikuti ke mana kakiku melangkah. Berjalan sendiri memasuki sebuah mall yang
dulu pernah menjadi tempat bertemu.
Sempat terpikir untuk tidak mengucapkannya.
Tapi, akhirnya jemariku bergerak pelan menekan satu persatu keypad
smartphone-ku. Merangkai kata sederhana yang diucapkan orang kebanyakan.
"Selamat ulang tahun"
Ucapan yang terkesan so asik, seakan nggak
ada cerita apa-apa diantara kita. #ciegitu emang gaada sih.
Dan, dibalas! Jantungku semakin berdebar
saat melihat line-ku ada notif dan A! Dari dia yang pastinya mengucapkan terima
kasih karena aku sudah mengucapkan. Singkat ceritanya gini :
Aku :
halo Hid! Selamat ulang tahun, yaa! Semoga apa aja deh! :D
(ya, semoga, semoga apa aja. Suka suka kamu
dah mau semoga apa)
Hid :
ahh, Sasaa! Makasih bange, yaa! :D
Aku sempat mikir, itu emot dia ketawa dia
beneran lagi ketawa apa cuma ngetik doang, ya? Nah, tadinya udah ga aku bales
lagi tuh. Habis mau bales apa? "Iya sama-sama, Hid" paling akhirnya
cuma di read. Apa lagi?
Akhirnya aku bales lagi dengan persiapan
mental kalau balesan aku kali ini hanya akan di Read –aja-
Aku :
iyaa, sama-sama bangett :))
Ehh,
tiba-tiba bunyi lagi!
Hid :
iya sasaaa. Itu salah ketik -__- harusnya banget
Aku :
iya ih typo :pp
Hid :
hahaha maklum
Aku :
iya maklum, udah 21 tahun :))
Hid :
wah wah jangan bawa2 umur gtu dong :(
Aku :
hahaha . bercanda atuh .... lagi ulang tahun mah gaboleh cemberut tau
Hid :
hahahah iya iya sasaa makasih yaaa
*hening* aku baru sadar ternyata obrolanku
memanjang! Nggak cuma sekedar di read aja. At least, chatting-nya nggak terlalu
garinglah walaupun akhirnya aku tahu kalau dia memang tidak ingin memperpanjang
percakapan ini dengan kembali mengucapkan terima kasih.
*senyum tanpa arti*
No comments:
Post a Comment